get app
inews
Aa Text
Read Next : Jagat Lengger Festival 2024 Jadi Magnet Wisatawan Asing Mengenal Budaya Banyumas

Festival Tunas Bahasa Ibu 2024, Pelestarian Bahasa dan Sastra Jawa

Selasa, 19 November 2024 | 17:38 WIB
header img
Festival Tunas Bahasa Ibu 2024, Pelestarian Bahasa dan Sastra Jawa di Yogyakarta. Foto: Dok Kemdikdasmen

YOGYAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2024 pada Selasa, (16/11), di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 dan Museum Benteng Vredeburg. Acara ini dihadiri oleh 1.200 peserta yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat dalam rangka mendukung program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD).

Mengusung tema "Ngundhuh Wohing Basa Jawa" yang berarti ‘memetik buah atas bahasa Jawa’, FTBI 2024 bertujuan untuk memperkuat bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa, sebagai alat penguat karakter bangsa, ikatan nasionalisme, serta kesadaran kolektif untuk melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya Indonesia. Tema ini diharapkan dapat mendukung pemertahanan, pengembangan, pembinaan, dan pelestarian bahasa, sastra, dan aksara Jawa.

Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, menyampaikan bahwa revitalisasi bahasa daerah yang digalakkan oleh pemerintah harus dilakukan dengan pendekatan yang menyenangkan. Program ini memberi manfaat besar untuk pelestarian bahasa daerah melalui berbagai lomba yang melibatkan peserta didik. 

Selain itu, Hafidz juga menekankan pentingnya gerakan Bangga, Mahir, dan Maju dengan Bahasa Indonesia, yang bertujuan memperkuat kedaulatan bahasa Indonesia dan mendukung keseimbangan antara bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing untuk menciptakan Indonesia yang unggul dan berkemajuan.

Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, juga menegaskan pentingnya FTBI sebagai wujud komitmen bersama dalam merawat dan melestarikan bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa. Menurutnya, bahasa Jawa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga bagian dari identitas budaya yang menghidupkan nilai-nilai luhur di Yogyakarta.

"Sebagai salah satu kekayaan budaya. Bahasa Jawa bukan sekadar alat komunikasi, melainkan juga identitas budaya dan perekat nilai-nilai luhur yang menghidupkan sudut tanah di Yogyakarta," kata Beny dalam keterangannya, Selasa (19/11/2024).

Beny berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dan mengajak semua pihak untuk menjaga kelestarian bahasa Jawa melalui pendidikan, teknologi, dan inovasi.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut