BANJARNEGARA, iNews.id - Sumur bor di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geo Dipa di wilayah Dieng tepatnya di Dusun Pawuhan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Banjarnegara mengalami kebocoran.
Korban meninggal ada satu orang dan sejumlah orang lainnya dilarikan ke RSUD Wonosobo untuk mendapatkan perawatan. Hingga Minggu (13/3/2022), ada 3 pekerja yang belum sadarkan diri, sedangkan 5 pekerja lainnya sudah membaik.
Berikut fakta-fakta peristiwa semburan gas beracun di Dieng:
1. Koronologi Kejadian
Pada Sabtu (12/3/2022), jam 14.55 WIB di PAD 28 yang berlokasi di Dusun Pawuhan, Desa Karangtengah Kecamatan Batur, peristiwa itu terjadi. Kejadian berawal dari kegiatan quenching sumur dan relief valve di mud pump 1 tiba - tiba terbuka secara otomatis diduga mengeluarkan gas beracun, sehingga pekerja yang dilokasi tersebut diduga terpapar gas beracun tersebut. "Diduga korban terpapar gas beracun yang keluar bersama dengan air saat relief valve terbuka otomatis,”kata Corporate Secretary PT Geo Dipa Energi (Persero), Endang Iswandini.
Menurut General Manager PT. Geo Dipa Energi (GDE) Unit Dieng, Budi Santoso, sebelumnya ada pembersihan sumur yang dimulai dengan setting meeting dan SOP serta bahaya pekerjaan. "Selesai meeting dilakukan tes dan tidak ada kendala lalu di mulai pekerjaan pembersihan, setelah 20 menit ada perkiraan keluarnya gas," kata Budi.
2. Korban Dilarikan ke RSUD Wonosobo
Terhadap peristiwa tersebut, para pekerja yang mengalami gejala keracunan langsung dibawa ke RSUD Wonosobo. Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengungkapkan, kejadian ini bermula pada saat pekerja, yang merupakan karyawan PT Bormindo akan melakukan kegiatan pembersihan sumur lama di PAD 28 PT GDE. Kapolres mengatakan insiden kecelakaan kerja ini telah mengakibatkan sembilan orang karyawan terpapar gas beracun (H2S), satu di antaranya meninggal dunia dan delapan lainnya telah dibawa oleh petugas PT GDE untuk mendapatkan perawatan di RSUD Wonosobo. Hingga kini, 5 pekerja sudah membaik dan 3 lainnya masih belum sadarkan diri.
3. Polres Banjarnegara Lakukan Sterilisasi
Kapolres telah mengecek kondisi para korban. Setelah evakuasi para korban baik korban meninggal dunia maupun korban untuk dirawat, maka polisi melakukan sterilisasi dan pengamanan terhadap lokasi yang terjadi kebocoran.
Kapolres juga mengimbau agar masyarakat tak panik "Saat ini masih bisa kita kendalikan, masyarakat jangan panik bahwa tidak ada ledakan dan saat ini kondisinya masih aman,”ujar Kapolres.
4. Tak Benar Ada Ledakan
Kapolres meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti arahan aparat yang ada di lapangan. Untuk menghindari adanya simpang siur pemberitaan yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat, Kapolres menegaskan tidak ada ledakan seperti yang diberitakan sebelumnya.
"Saya sudah berapa di lokasi PT Geo Dipa tepatnya di lokasi terjadinya kebocoran dan sudah melakukan pengecekan. Sekali lagi tidak ada yang namanya ledakan, yang terjadi adalah Relief Valve-nya ini terbuka sehingga terjadi kebocoran. Yang namanya api dan gas itu tidak ada, masyarakat jangan termakan hoaks bahwa gas sudah memasuki pemukiman itu tidak ada,” ujarnya.
5. PT GDE Bertanggung Jawab
Atas insiden ini, PT GDE menyampaikan duka cita dan akan bertanggung jawab terhadap para korban. “Segenap manajemen dan seluruh Insan Geo Dipa mengucapkan turut berduka cita atas terjadinya kecelakaan kerja tersebut. Geo Dipa juga akan bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan tersebut kepada seluruh korban yang terdampak,” kata General Manager PT GDE Unit Dieng, Budi Santoso.
Budi menyampaikan, pihak PT GDE juga telah melakukan penanganan guna menghindari perluasan dampak atas insiden tersebut, sehingga pihaknya memastikan bahwa kondisi telah kondusif.
Editor : EldeJoyosemito