PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang disertai angin kencang melanda wilayah Kabupaten Banyumas pada Jumat (10/1/2025) sore hingga malam, mengakibatkan serangkaian bencana alam di berbagai lokasi.
Peristiwa ini menyebabkan berbagai dampak, termasuk pohon tumbang, banjir luapan, dan tanah longsor.
Sampai Sabtu (11/1/2025) pagi, banjir sudah mulai surut dan masyarakat membersihkan sisa-sisa banjir yang terjadi. Berikut 4 fakta terkait bencana hidrometeorologi di Banyumas.
1. Bencana banjir dan longsor
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banyumas, Andi Risdianto, bencana yang tercatat antara lain:
- Pohon Tumbang: Pohon-pohon dilaporkan tumbang di berbagai titik, seperti depan SMP Negeri 2 Sumbang, Terminal Bulupitu, dan Desa Plana di Kecamatan Somagede. Pohon tumbang ini menyebabkan kerusakan pada rumah warga serta gangguan kabel listrik di Desa Somakaton dan depan Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman.
- Tanah Longsor: Tanah longsor terjadi di Desa Ledug, Kecamatan Kembaran, yang menutup sebagian akses jalan desa. Meski demikian, tidak ada laporan korban jiwa akibat longsor ini.
- Banjir Luapan: Hujan deras memicu banjir di setidaknya 12 lokasi, termasuk Perumahan Griya Tegal Sari Indah, Jalan Martadireja, Kelurahan Karangpucung, dan kawasan Taman Rakyat Andang Pangrenan. Ketinggian air bervariasi, dengan beberapa lokasi melaporkan air telah masuk ke rumah warga.
2. Dampak Terparah di Beberapa Lokasi
Perumahan Karangpucung Permai, Kecamatan Purwokerto Selatan. Luapan Sungai Bener merendam sekitar 50 rumah dengan ketinggian air mencapai 80 cm. banjir kali ini merupakan yang terburuk sejak 2007. Bambang, salah satu warga terdampak, mengungkapkan bahwa air mulai masuk ke rumahnya dengan cepat, hingga mencapai ketinggian sepaha.
3. Luapan Kali Putih
Luapan Sungai Putih (Kaliputih) menggenangi empat rumah di RT 3 RW 3. Ketinggian air mencapai satu meter, merusak perabotan seperti kasur, sofa, dan dokumen penting. Sejumlah warga mengungsi, tetapi kini sudah balik ke rumah. Aliran air deras juga menghancurkan tembok pemakaman di dekat sungai.
4. Banjir Karangrau
Di Perumahan Karang Asri, Karangrau, Sokaraja, banjir luapan kembali terjadi, lebih parah dibandingkan tahun 2021. Ketinggian air mencapai 100 cm di beberapa tempat. Arif, warga setempat, menyebut banjir kali ini dipicu oleh hujan sejak pukul 17.00 hingga magrib tanpa henti, yang menyebabkan meluapnya sungai di belakang perumahan.
BPBD Kabupaten Banyumas terus melakukan kaji cepat di area terdampak untuk menentukan langkah penanganan lebih lanjut. "Kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mempercepat penanganan," ujar Andi Risdianto.
Editor : EldeJoyosemito