Untuk mengatasi kendala itu, Prof Mite menawarkan model komunikasi helikal. Mengadopsi model yang dikembangkan oleh Frank Dance, Prof Mite menawarkan konsep MITE Helical Model. MITE merupakan akronim dari Message, Interaction, Transaction, dan Evaluation.
Message, jelas Prof Mite, adalah bagian penting yang menjadi alasan terjadinya aktivitas komunikasi. Kejelasan dan pengecekan terhadap kebenaran pesan harus menjadi sebuah ritual penting dalam tahapan komunikasi. Interaction, mengingatkan kita bahwa untuk terjadinya komunikasi efektif harus diwarnai dengan saling memberikan feedback secara timbal balik.
“Transaction, mempersyaratkan adanya adaptasi dan negosiasi dari pihak-pihak terlibat agar diperoleh sebuah kesepahaman akan makna yang sama. Evaluation, menjadi ritual tidak kalah penting dalam komunikasi untuk mendapatkan lesson learned yang dapat diterapkan sebagai perbaikan pada aktivitas komunikasi selanjutnya,” papar Wakil Dekan FISIP Unsoed itu.
Prof Mite dikukuhkan sebagai guru besar bersama lima dosen yang lain dari berbagai fakultas. Mereka adalah Prof. Dr. Bambang Tri Harsanto, M.Si, Prof. Dr. Muslih Faozanudin, M.Sc, Prof. Dr. Wahyuningrat, M.Si (FISIP), Prof. Dr. Ir. Hidayah Dwiyanti, M.Si (Faperta), dan Prof. Dr. Ir. Endang Hilmi, S.Hut., M.Si (FPIK).
Editor : EldeJoyosemito