get app
inews
Aa Text
Read Next : RSUD Banyumas Resmikan Instalasi Maternal Perinatal, Tekan Kematian Ibu dan Bayi

Tim Setwapres Pantau Upaya Purbalingga dalam Percepatan Penurunan Stunting

Selasa, 11 Februari 2025 | 20:21 WIB
header img
Tim Setwapres Pantau Upaya Purbalingga dalam Percepatan Penurunan Stunting. Foto: Dok Pemkab Purbalingga

PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id – Tim dari Sekretariat Wakil Presiden RI (Setwapres RI) mengunjungi Kabupaten Purbalingga untuk memantau pelaksanaan program Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (P3S). Rombongan diterima oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Purbalingga, Suroto, di ruang rapat Bupati Purbalingga, Selasa (11/2/2025).

Selama dua hari, tim Setwapres RI akan meninjau langsung program P3S di berbagai lokasi, termasuk desa, puskesmas, dan posyandu. Angela Shinta Puspitasari, Analis Kebijakan Muda dari Asisten Deputi Kesehatan, Gizi, dan Pembangunan Keluarga, menyatakan bahwa pemantauan ini bertujuan memastikan efektivitas program, penggunaan anggaran, serta dampaknya bagi masyarakat.

"Kami ingin melihat bagaimana proses percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Purbalingga, bagaimana anggaran digunakan, dan dampaknya terhadap masyarakat," ujar Angela dalam kesempatan tersebut.

Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Desa Kembaran Wetan, Kecamatan Kaligondang, yang memiliki tingkat keberhasilan pencegahan dan penanggulangan stunting terendah kedua di Purbalingga.

Menurut Sekretaris Desa Kembaran Wetan, Ismaerlin, mengungkapkan bahwa angka prevalensi stunting di desa tersebut pada 2024 mencapai 5,1 persen. Dari total 156 balita yang ditimbang, terdapat 8 anak yang mengalami stunting (5,1%), 4 anak mengalami wasting (2,5%), dan 11 anak masuk kategori underweight (7,1%).

Untuk menekan angka stunting, desa ini telah menyalurkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal serta memastikan seluruh anak usia 6-59 bulan mendapatkan vitamin A.

Pada tahun 2024, Desa Kembaran Wetan mengalokasikan Rp106,5 juta dari Dana Desa untuk program kesehatan, dengan realisasi anggaran mencapai 99,76%. Tahun depan, anggaran untuk sektor kesehatan meningkat menjadi Rp126,8 juta dari total Dana Desa sebesar Rp909,2 juta.

Selain bantuan makanan bergizi, program percepatan penurunan stunting juga mencakup program ketahanan pangan, penyuluhan dan pendampingan keluarga, serta pemantauan pertumbuhan balita. Desa ini juga menerapkan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) guna memastikan pemenuhan gizi bagi masyarakat.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut