Cegah Konsumsi Gula Berlebih saat Puasa, Ini Tips dari Dosen Ilmu Gizi Unsoed Purwokerto

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Puasa di bulan Ramadhan tidak hanya menjadi ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga momen untuk menjaga kesehatan. Namun, kebiasaan berbuka dengan makanan dan minuman manis sering kali membuat asupan gula berlebihan.
Dosen Ilmu Gizi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Indah Nuraeni, S.TP., M.Sc, berbagi tips agar konsumsi gula tetap terkontrol selama berpuasa.
Menurut dia, selama Ramadhan, perubahan pola makan dan waktu makan menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, penting untuk tetap menjaga keseimbangan nutrisi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, mineral, dan serat, serta mencukupi kebutuhan cairan tubuh.
“Kebutuhan cairan tubuh normalnya sekitar 2 liter per hari. Saat puasa, pembagian waktu minum bisa dilakukan dengan cara 2 gelas saat berbuka puasa, 1 gelas sebelum salat Tarawih, 1 gelas setelah Tarawih, 2 gelas sebelum tidur, 2 gelas saat sahur. Dengan pola ini, tubuh tetap terhidrasi dengan baik,” jelas Indah dalam keterangannya, dikutip Rabu (19/2025).
Menjelang berbuka, aneka takjil seperti es buah, sirup, teh manis, dan kolak sering menggoda selera. Dalam Islam, berbuka dengan yang manis memang dianjurkan, namun cukup tiga butir kurma, bukan berlebihan.
Sayangnya, banyak orang cenderung mengonsumsi makanan manis berlebihan, misalnya berbuka dengan minuman serba manis, makan nasi dalam porsi besar, lalu menutupnya dengan hidangan pencuci mulut tinggi gula.
Data Kementerian Kesehatan 2023 menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis dalam kemasan di Indonesia mencapai 20,23 liter per orang per tahun, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan konsumsi minuman manis tertinggi ketiga di Asia Tenggara. Bahkan, dalam 20 tahun terakhir, konsumsi minuman berpemanis meningkat hingga 15 kali lipat, dari 51 juta liter menjadi 780 juta liter.
Editor : Arbi Anugrah