BEIJING, iNews.id – Pencarian korban dari pesawat Boeing 737-800 China Eastern Airlines yang jatuh di pegunungan di Tengxian, Provinsi Guangxi, China, belum menunjukkkan adanya tanda-tanda. Tim yang melakukan pencarian tidak melihat adanya orang yang selamat dari kecelakaan tersebut.
Pesawat yang membawa 132 orang itu dikonfirmasi jatuh saat melakukan penerbangan dari Kunming ke Guangzhou pada Senin (21/3/2022). Belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
"Dapat mengonfirmasi bahwa pesawat itu jatuh," demikian disampaikan China Eastern Airlines dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters.
Media China, mengutip keterangan seorang pejabat penyelamat, melaporkan bahwa pesawat itu hancur dan menyebabkan kebakaran. People's Daily mengutip seorang pejabat departemen pemadam kebakaran provinsi yang mengatakan tidak ada tanda-tanda kehidupan di antara puing-puing pesawat yang berserakan.
Menurut situs pelacakan pesawat Flightradar24 pesawat tersebut berusia 6 tahun, namun laporan lain menyebutkan bahwa pesawat yang memiliki nomor registrasi B-1791 itu telah dimiliki China Eastern Airlines pada Juni 2015 dan telah beroperasi selama tujuh tahun terakhir.
Catatan keselamatan industri penerbangan China termasuk yang terbaik di dunia selama dekade terakhir.
Menurut Aviation Safety Network, kecelakaan jet fatal terakhir China terjadi pada 2010, ketika 44 dari 96 orang di dalamnya tewas ketika jet regional Embraer E-190 yang diterbangkan oleh Henan Airlines jatuh saat mendekati bandara Yichun dalam visibilitas rendah.
Editor : Arbi Anugrah