get app
inews
Aa Text
Read Next : Jadwal Piala AFF 2024 Sore dan Malam Ini, Ada Musuh Bebuyutan Timnas Indonesia

Ini Penyebab Gempa Magnitudo 7,7 yang Guncang Myanmar dan Berdampak hingga Thailand dan Vietnam

Sabtu, 29 Maret 2025 | 06:29 WIB
header img
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang wilayah Myanmar pada Jumat (28/3/2025) pukul 12.50 waktu setempat. (Foto: USGS)

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang wilayah Myanmar pada Jumat (28/3/2025) pukul 12.50 waktu setempat. Guncangan gempa ini terasa hingga Bangkok, Thailand, yang berjarak sekitar 1.400 kilometer dari pusat gempa.

Selain itu, dampaknya juga dirasakan di beberapa wilayah China serta Hanoi, Vietnam.

Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan bahwa episentrum gempa berlokasi sekitar 16 kilometer dari Sagaing dengan kedalaman mencapai 10 kilometer.

Secara umum, gempa bumi terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik yang membentuk kerak bumi. Dalam kasus ini, gempa dipicu oleh pergeseran pada patahan geser yang melibatkan lempeng India dan Eurasia. Kedua lempeng tersebut bergeser secara horizontal, menyebabkan tekanan yang akhirnya memicu gempa besar.

Bill McGuire, profesor bencana geofisika dan iklim dari University College London, menjelaskan bahwa gempa ini terjadi di patahan Sagaing, yang merupakan batas antara lempeng India di sebelah barat dan lempeng Eurasia di sebelah timur.

“Lempeng India bergerak ke arah utara sepanjang patahan ini, berlawanan dengan pergerakan lempeng Eurasia,” ujar McGuire, dikutip dari Guardian, Sabtu (29/3/2025).

Wilayah ini sebelumnya pernah mengalami gempa berkekuatan serupa. Sejak tahun 1900, tercatat enam kali gempa dengan magnitudo di atas 7,0 terjadi dalam radius 250 kilometer dari episentrum gempa terbaru.

Jumlah korban jiwa akibat gempa ini terus bertambah. Tidak hanya di Myanmar, korban tewas juga ditemukan di Thailand, terutama akibat runtuhnya gedung 30 lantai di Bangkok.

Otoritas Myanmar melaporkan bahwa jumlah korban tewas telah melampaui 140 orang, dengan sebagian besar korban tertimpa reruntuhan bangunan.

Menurut McGuire, tingginya jumlah korban jiwa kemungkinan disebabkan oleh kualitas bangunan di Myanmar yang belum cukup kuat untuk menahan guncangan gempa berkekuatan besar.

“Korban jiwa hampir pasti akan terus bertambah,” ujarnya.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut