TRIBHATA Banyumas Tolak Usulan Gelar Pahlawan Nasional untuk Idrus Al Jufri

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Yayasan Tri Bhakti Pratista (TRIBHATA) Kabupaten Banyumas menyatakan penolakan terhadap pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk tokoh asal Sulawesi Tengah, Idrus Bin Salim Al Jufri. Pernyataan resmi tersebut disampaikan langsung dari kantor TRIBHATA di Purwokerto, Selasa (8/4/2025).
Pembina TRIBHATA, Nanang Sugiri menegaskan bahwa pengusulan gelar kehormatan tersebut harus mengacu pada ketentuan hukum yang berlaku, serta didasarkan pada kontribusi nyata terhadap perjuangan bangsa—bukan atas dasar kepentingan politik, pemerataan wilayah, atau desakan kelompok tertentu.
“Pahlawan nasional harus memiliki rekam jejak perjuangan yang otentik dan layak dijadikan teladan. Tidak semestinya gelar ini diberikan hanya demi memenuhi kuota provinsi atau motif politik tertentu,” ujar Nanang Sugiri.
Dalam kesempatan yang sama, TRIBHATA juga menyoroti pernyataan tokoh Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, yang disampaikan melalui media sosial. Yayasan tersebut mengecam keras isi pernyataan yang dinilai provokatif, mengandung unsur penghinaan, dan berpotensi memecah belah bangsa.
“Pernyataan Saudara Rizieq telah menimbulkan kegaduhan dan berisiko mengancam persatuan nasional. Narasi bernada hasutan dan propaganda seperti itu tidak bisa ditoleransi,” tegasnya.
TRIBHATA mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga persatuan serta mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka juga mengingatkan pentingnya melindungi keaslian sejarah dan menolak segala bentuk distorsi atau pembelokan sejarah nasional.
“Kita tidak boleh melupakan sejarah perjuangan bangsa dan harus menjaga warisan budaya, termasuk menolak segala bentuk perusakan terhadap situs-situs bersejarah dengan dalih apapun,” tambah Nanang.
Yayasan tersebut turut meminta aparat penegak hukum, baik TNI maupun POLRI, untuk bertindak tegas terhadap individu atau kelompok yang terbukti mengganggu ketertiban nasional maupun merusak nilai sejarah bangsa.
Pernyataan sikap ini ditutup dengan kutipan inspiratif dari Bung Karno dan Bung Tomo sebagai pengingat akan pentingnya menjaga semangat perjuangan dan persatuan yang menjadi fondasi berdirinya bangsa Indonesia.
Editor : EldeJoyosemito