Kilang Pertamina Cilacap Perkuat SLP 4.0

CILACAP, iNewsPurwokerto.id-PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit IV Cilacap terus memperkuat komitmennya dalam membangun budaya keselamatan kerja dengan mengimplementasikan Safety Leadership Program (SLP) 4.0.
Program ini merupakan bentuk evolusi budaya keselamatan di lingkungan perusahaan dengan pendekatan yang menitikberatkan pada nilai dan keyakinan sebagai dasar utama.
SLP 4.0 tak sekadar menegakkan aturan dan prosedur kerja, melainkan berfokus pada internalisasi nilai keselamatan melalui pendekatan emosional yang membangun kesadaran dari dalam diri setiap individu.
Tujuannya adalah menumbuhkan budaya keselamatan yang generaif, di mana seluruh karyawan merasa memiliki tanggung jawab bersama menciptakan lingkungan kerja yang aman.
Ketua SLP RU IV Cilacap, Sjahru Sjahkbani, menegaskan bahwa program ini diimplementasikan secara menyeluruh mulai dari jajaran pimpinan hingga seluruh pekerja.
“Kami berharap melalui pendekatan ini, ada kedekatan emosional antara manajemen dan karyawan sehingga komunikasi menjadi lebih terbuka,” ujarnya.
Sosialisasi SLP 4.0 dilaksanakan secara rutin melalui agenda Management Walkthrough (MWT) mingguan.
Kegiatan ini dimulai dari kantor pusat RU IV, kemudian dilanjutkan ke area-area operasional seperti ruang kontrol, agar manajemen dapat menyaksikan langsung penerapan nilai-nilai keselamatan di lapangan.
Menariknya, pelaksanaan SLP 4.0 turut diperkuat dengan empat inisiatif khas yang terinspirasi dari kearifan lokal Cilacap.
Salah satunya adalah Fit to Work, yang bertujuan memastikan kesiapan fisik dan mental pekerja sebelum memulai aktivitas kerja.
Inisiatif lain yang mendapat sambutan hangat adalah “Hi Five Lur”, ajakan bersalaman dan menyebut nama rekan kerja sebagai simbol kepedulian serta pengingat akan pentingnya keselamatan.
Program “Priwe Kabare” juga menjadi identitas lokal yang bermakna ajakan untuk saling menanyakan kabar sebagai bentuk perhatian antarsesama.
Sementara itu, program “Nogo Limo” dijadikan sebagai simbol lima pilar keselamatan kerja yang menjadi fondasi budaya aman di Kilang Cilacap.
Lebih lanjut, Sjahru menekankan bahwa SLP 4.0 bukan program jangka pendek, melainkan sebuah proses budaya jangka panjang menuju target zero incident yang berkelanjutan.
“Kami ingin keselamatan bukan hanya dipatuhi, tapi juga diyakini dan dirasakan secara emosional oleh seluruh insan kilang,” tegasnya.
Dengan pendekatan humanis dan melibatkan seluruh unsur organisasi, Kilang Cilacap berharap dapat menjadi contoh bagi industri migas nasional dalam membangun budaya keselamatan kerja yang kuat, berakar, dan berkelanjutan.
“Karena budaya keselamatan yang terbaik adalah yang tumbuh dari dalam diri,” pungkas Sjahru.
Editor : EldeJoyosemito