Kepala BP Taskin Budiman Sujatmiko Targetkan Petani Miskin Ekstrem Hilang dalam 2 Tahun

CILACAP, iNewsPurwokerto.id – Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sujatmiko, menargetkan penghapusan total kemiskinan ekstrem, khususnya di kalangan petani, dalam waktu dua tahun ke depan. Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Kutasari, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, pada Rabu (16/4/2025).
Kunjungan tersebut sekaligus menjadi ajang diskusi terbuka bertajuk “Entaskan Kemiskinan, Raih Kesejahteraan Hidup yang Lebih Sejahtera setelah Redistribusi Tanah”. Dalam diskusi itu, Budiman menekankan pentingnya reformasi agraria sebagai fondasi dalam upaya menghapus kemiskinan ekstrem di Indonesia.
"Program sertifkat tanah adalah awal dari percepatan pengentasan kemiskinan," kata Budiman dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Menurut Budiman, Presiden Prabowo telah menginstruksikan agar program redistribusi lahan tak hanya diteruskan, tapi juga dipercepat. Pemerintah ingin mendorong petani menjadi pelaku usaha mandiri di sektor pertanian dengan pendekatan modern, produktif, dan berorientasi ekspor.
Agar bisa ke arah sana, maka harus ada investasi masuk ke desa dan menggandeng para petani. Nantinya kerja sama ini dengan berbagi saham, dan petani harus menjadi pemegang saham mayoritas.
"Nilai saham adalah setara dengan nilai lahan seluas 2 hektare," kata Budiman.
Sebagai aktivis agraria sejak era Orde Baru, Budiman mengaku memahami betul perjuangan masyarakat untuk memperoleh hak atas tanah, termasuk warga di lima desa di Kecamatan Cipari, Cilacap. Ia juga menyebutkan bahwa program redistribusi lahan mulai menunjukkan hasil sejak ia menjadi anggota DPR RI, dan kini akan terus dikembangkan melalui BP Taskin.
"Desa-desa yang menjadi sumber konflik agraria, seperti di sini, itu diolah jadi desa pertanian modern. Nanti setelah lahan dikuasa, dikelola sebagai pertanian modern dan hasilnya di eskpor melalui perusahaan modern," terangnya.
Dia menambahkan, konsep ini sudah diterapkan di Indramayu dan sudah memperlihatkan hasil. Nantinya BP Taskin akan menerapkannya di seluruh Indonesia.
"Karena redistribusi lahan, tidak sekedar bagi-bagi lahan," kata dia.
Dia menambahkan, BP Taskin pada April mulai membagikan bantuan tunai kepada warga miskin ekstrem. Namun setelah itu, akan ada evaluasi lanjutan dari bantuan ini. Yakni BP Taskin akan mulai melakukan pembenahan dengan target di sektor pertanian. Warga yang masih kuat, nantinya akan dilibatkan dalam pekerjaan dan program pangan.
Editor : Arbi Anugrah