Lebih Dari 1.200 Guru SMK dan Instruktur LKP Siap Tingkatkan Kompetensi

“Keberhasilan program ini bukan hanya dinilai dari jumlah pelatihannya, tapi dari bagaimana praktik baiknya bisa terasa langsung oleh peserta didik,” kata Tatang. Ia juga mendorong alumni program untuk aktif menjalin kemitraan dengan industri dan dunia usaha.
Kegiatan ini juga menjadi panggung bagi para inovator vokasi untuk unjuk karya. Dalam “Panen Hasil Inovasi”, ditampilkan ratusan produk inovatif dari berbagai bidang keterampilan seperti otomotif, pertanian, teknologi informasi, dan kuliner.
Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah 12 busana hasil rancangan siswa SMK Jurusan Tata Busana, hasil kolaborasi dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC). Busana-busana tersebut bahkan telah tampil di ajang Front Row Paris 2024.
Inovasi juga hadir dari bidang teknologi. Tim guru dari SMK Negeri 9 Malang, alumni pelatihan BPPMPV KPTK, berhasil menciptakan “Doctor Detector”, sebuah aplikasi berbasis machine learning yang bisa memprediksi penyakit berdasarkan gejala yang dirasakan pengguna. Aplikasi ini memungkinkan deteksi awal dilakukan secara mandiri dan cepat.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, yang turut hadir dalam acara ini, menyampaikan apresiasinya terhadap program peningkatan kompetensi dan karya-karya yang dihasilkan. Ia mengaku kagum melihat beragam profesi yang kini bisa dilakoni lulusan SMK, mulai dari pengembang gim hingga desainer aplikasi.
“Saya melihat aspek kreativitas yang dipadukan dengan teknologi, sehingga menjadi nilai tambah dari karya dan inovasi yang dihasilkan," papar Hetifah.
Ragam karya dan inovasi yang dihasilkan atas kerjasama Balai Vokasi dengan satuan pendidikan SMK dan LKP ini semakin menegaskan karya nyata vokasi dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.
Editor : Arbi Anugrah