get app
inews
Aa Text
Read Next : Malam 1 Suro 2024, Ritual Pendakian Gunung Slamet Ditiadakan

Diterpa Cuaca Ekstrem, Begini Kisah Sugeng Parwoto yang Ditemukan Meninggal di Gunung Merbabu

Sabtu, 26 April 2025 | 08:45 WIB
header img
Kabar duka menyelimuti dunia pendakian Indonesia. Sugeng Parwoto, seorang pendaki senior sekaligus relawan pelestari situs Gunung Merbabu, ditemukan meninggal. (Foto: IG)

TEMANGGUNG, iNewsPurwokerto.id– Kabar duka menyelimuti dunia pendakian Indonesia. Sugeng Parwoto, seorang pendaki senior sekaligus relawan pelestari situs Gunung Merbabu, ditemukan meninggal dunia usai dilaporkan hilang saat menjalankan misi kemanusiaan dan konservasi.

Peristiwa nahas itu bermula pada Kamis malam, 17 April 2025. Sugeng yang tergabung dalam Tim Peduli Situs Gunung Merbabu bersama tujuh relawan lainnya, bergerak menuju area camp di bawah Pos 5, didampingi dua rekan tambahan yang membantu membawa logistik.

Keesokan harinya, dua anggota tim kembali turun ke desa, sementara Sugeng tiba di desa sekitar pukul 12.00 WIB dan melanjutkan pendakian pada pukul 14.45 WIB bersama dua pendaki yang baru dikenalnya.

Menurut penuturan Sonny, rekan seperjuangan Sugeng yang juga ikut dalam pendakian, perjalanan awal berlangsung normal. 

Sugeng berjalan paling depan, sementara dua rekannya tertinggal karena tidak sanggup menyamai kecepatan langkahnya. Keduanya pun memutuskan berhenti dan bermalam di Pos 3.

Sugeng sempat mengatakan akan turun pada Minggu karena masih memiliki waktu libur. Setelah berpamitan, ia melanjutkan perjalanan seorang diri ke atas.

Sekitar pukul 19.30 WIB, Sugeng tiba di atas Pos 3 dengan membawa jerigen air. Ia kemudian melanjutkan pendakian ke camp utama dan sampai pukul 21.30 WIB dalam kondisi sehat namun tampak lelah. Tim yang lebih dulu tiba menyambutnya dan membantu mendirikan tenda.

Pada pukul 22.15 WIB, Sugeng sudah berada di dalam tendanya. Tim terakhir kali mendengar aktivitas dari dalam tenda sekitar pukul 00.30 WIB saat ia diduga sedang makan. Namun satu jam kemudian, badai besar menghantam kawasan tersebut.

Pukul 02.00 WIB, Sonny keluar tenda untuk memperbaiki tenda yang rusak akibat angin. Saat itu ia mendapati tenda Sugeng sudah lenyap tanpa jejak. Karena cuaca ekstrem, pencarian tak bisa dilakukan hingga pagi hari.

Keesokan paginya, tenda Sugeng tetap tidak ditemukan. Yang tersisa hanya kantong plastik berisi sepatu dan jas hujan yang dibungkus rapi—kebiasaan Sugeng yang kerap meninggalkan barang untuk kemudian diambil lagi.

Sonny dan tim awalnya menduga Sugeng mungkin berpindah lokasi dan akan kembali sesuai rencana pada Minggu. Namun ketika hingga sore Sugeng tak kunjung kembali, tim memutuskan turun gunung dengan satu orang tetap berjaga di basecamp.

Kekhawatiran memuncak saat keluarga Sugeng mulai panik karena tidak ada kabar. Laporan orang hilang pun menyebar sebelum akhirnya kabar duka itu tiba: Sugeng Parwoto ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Informasi mengenai penemuan jenazah Sugeng menyebar luas di media sosial dan memicu gelombang belasungkawa dari komunitas pendaki. Banyak yang mengenang dedikasi Sugeng terhadap alam dan pelestarian Gunung Merbabu.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Husnul khotimah, Pak Sugeng. Semoga Allah lapangkan kuburmu dan ampuni dosamu,” tulis seorang netizen.

Sugeng Parwoto diketahui merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berdinas di Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung. Ia dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi terhadap pelestarian alam, terutama situs-situs bersejarah di kawasan Merbabu.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut