Menanti 17 Tahun Tottenham Hotspur Juara Liga Europa, Manchester United Puasa Gelar

BILBAO, iNewsPurwokerto.id – Tottenham Hotspur keluar sebagai juara Liga Europa 2024/2025 usai menumbangkan Manchester United dengan skor tipis 1-0 di partai final yang digelar di San Mames, Bilbao, Kamis (22/5/2025) dini hari WIB. Kemenangan ini sekaligus menandai berakhirnya penantian 17 tahun The Lilywhites untuk kembali mengangkat trofi.
Gol semata wayang pada laga penuh tensi tinggi itu dicetak Brennan Johnson di menit ke-42. Penyerang asal Wales itu memanfaatkan celah di lini belakang United untuk menaklukkan kiper André Onana dan membawa Tottenham unggul menjelang jeda.
Manchester United sejatinya tampil agresif di babak kedua. Pelatih Rúben Amorim melakukan pergantian dengan memasukkan Alejandro Garnacho dan Joshua Zirkzee untuk menambah daya dobrak. Namun upaya tersebut tak membuahkan hasil. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor tetap bertahan 1-0 untuk kemenangan Tottenham.
Dengan hasil ini, Tottenham tidak hanya membawa pulang trofi Liga Europa, tetapi juga memastikan satu tempat di Liga Champions musim depan. Ini menjadi gelar pertama mereka sejak menjuarai Piala Liga Inggris pada musim 2007/2008 silam. Saat itu, The Lilywhites menang 2-1 atas Chelsea di partai final.
Keberhasilan Tottenham juga menambah daftar klub asal London yang berjaya musim ini. Sebelumnya, Crystal Palace secara mengejutkan berhasil menaklukkan Manchester City 1-0 dan meraih trofi Piala FA. Sementara itu, Chelsea berpotensi menambah kejayaan klub-klub London apabila mampu menundukkan Real Betis di final Liga Konferensi Eropa, Kamis (29/5/2025) mendatang.
Kekalahan dari Tottenham menegaskan musim buruk bagi Manchester United. Klub yang bermarkas di Old Trafford itu dipastikan mengakhiri musim 2024/2025 tanpa satu pun gelar, setelah sebelumnya juga tersingkir dari Piala FA, Piala Liga Inggris, dan gagal bersaing di Liga Inggris.
Kegagalan di Liga Europa menjadi pukulan telak, terutama karena ini adalah satu-satunya kesempatan tersisa United untuk meraih trofi musim ini. Lebih buruk lagi, kekalahan tersebut juga memastikan mereka tidak akan tampil di kompetisi Eropa musim depan, menyusul posisi mereka yang tercecer di peringkat ke-16 klasemen akhir Premier League.
Meski tengah berada dalam sorotan tajam, pelatih Rúben Amorim menegaskan dirinya tidak gentar menghadapi tekanan dan isu pemecatan. Dalam pernyataan pascalaga, pelatih asal Portugal itu tetap menunjukkan kepercayaan diri untuk membangkitkan timnya.
“Saya yakin bisa melakukan pekerjaan ini jika manajemen mengizinkan saya. Dan seperti yang Anda lihat, saya yakin dengan pekerjaan saya,” ujar Amorim, dikutip dari jurnalis Fabrizio Romano.
Ia menambahkan bahwa meski musim ini berakhir tanpa prestasi, situasi tersebut bisa dimanfaatkan untuk melakukan perombakan skuad dan fokus penuh di kompetisi domestik musim depan.
“Kami punya dua rencana untuk bursa transfer. Sulit bagi klub sebesar United untuk tidak bermain di Liga Champions, tapi kami harus memanfaatkan sisi positifnya: lebih banyak waktu untuk berpikir dan bekerja,” tegas Amorim.
Kini, manajemen Manchester United dihadapkan pada keputusan besar—apakah tetap mempertahankan Amorim atau mulai mencari sosok baru untuk memimpin proyek kebangkitan musim depan. Yang jelas, tekanan dari fans dan publik Old Trafford tak bisa dianggap remeh.
Sementara itu, euforia tengah menyelimuti kubu Tottenham. Trofi Liga Europa menjadi bukti sahih bahwa mereka kini kembali ke jalur juara setelah bertahun-tahun hanya menjadi "penggembira". Dengan tiket Liga Champions di tangan dan modal mental juara, The Lilywhites bisa menyambut musim depan dengan kepala tegak.
Editor : EldeJoyosemito