PSI Bakal Punya Ketum Baru Pengganti Kaesang? Raja Juli Bicara Peluang, Termasuk Jokowi!

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id – Kursi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pasca-Kaesang Pangarep kini jadi sorotan! Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni, membuka peluang lebar bagi hadirnya sosok Ketua Umum baru. Bahkan, nama Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) santer disebut masuk dalam bursa.
"Sangat mungkin, sangat mungkin (sosok baru jadi ketum), asal visi dan misi sama dan pada saat mendaftar menjadi anggota PSI, kita menerima," tegas Raja Juli di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (31/5/2025).
Menurut Raja Juli, penentuan Ketua Umum di PSI akan sangat demokratis: satu anggota, satu suara. Ini adalah komitmen PSI untuk mengembalikan hak anggota dalam menentukan pemimpin mereka. "Kita ingin mengembalikan hak anggota. Jadi satu anggota, satu suara," ujarnya.
PSI juga menekankan hubungan jangka panjang antara partai dan anggotanya. "Hubungannya jangka panjang, tidak hanya transaksional lima tahun sekali. Jadi mereka ikut tuh terlibat di dalam itu," kata Raja Juli.
Yang lebih menarik, PSI berencana membangun platform voting online. Artinya, keputusan besar partai akan selalu melibatkan anggota secara langsung, tidak lagi eksklusif di tangan elit. "Nanti kita akan membangun sebuah platform voting online di mana keputusan-keputusan besar tentang partai itu diputuskan oleh anggota melalui online voting. Jadi tidak lagi elitis," ungkap Raja Juli, mengisyaratkan bahwa Ketua Umum baru harus memenuhi kriteria ini.
Saat ditanya apakah sudah ada calon yang mendaftar, termasuk Kaesang Pangarep, Raja Juli mengaku belum memperbarui informasi tersebut. "Saya terus terang belum meng-update ya. Saya belum update siapa saja yang mendaftar atau belum mendaftar," tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sendiri sempat menanggapi kabar namanya masuk bursa Ketua Umum PSI. Dengan santai, Jokowi mengaku masih mempertimbangkan. "Masih dalam kalkulasi. Jangan sampai kalau nanti misalnya saya ikut, saya kalah," canda Jokowi di Solo, Rabu (14/5/2025).
Meskipun pendaftaran calon Ketua Umum PSI masih panjang, hingga Juni 2025, Jokowi belum mendaftar. Terkait kemungkinan bersaing dengan putranya, Kaesang, Jokowi berkelakar, "Kalau saya mendaftar mungkin yang lain malah nggak mendaftar." Dengan sistem e-voting one man one vote, pemilihan Ketua Umum PSI memang menjadi sulit diprediksi, dan itu adalah sesuatu yang dinilai positif oleh Jokowi.
Siapa yang akan memimpin PSI selanjutnya? Dengan sistem demokratis yang diusung, dan "sinyal" dari Jokowi, pertarungan kursi Ketua Umum PSI dipastikan akan sangat menarik untuk diikuti!
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta