Karya Kreatif Serayu x Banyumas Digifest 2025 Resmi Dibuka, Beragam Kegiatan Digelar

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id — Geliat ekonomi kreatif dan digitalisasi di wilayah Banyumas Raya kembali dipacu melalui penyelenggaraan Karya Kreatif Serayu (KKS) x Banyumas Digifest 2025 di Kompleks Menara Teratai Purwokerto pada Sabtu (28/6/2025).
Kegiatan ini menjadi etalase kolaboratif bagi lebih dari 100 pelaku UMKM untuk memamerkan produk unggulan mereka sekaligus mendorong pemanfaatan teknologi digital dalam menopang ketahanan ekonomi daerah.
Ajang tahunan yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto ini bukan hanya menjadi ajang promosi produk, tetapi juga sarana mengakselerasi literasi keuangan digital, pengendalian inflasi, promosi pariwisata, serta penguatan sektor pangan melalui berbagai kegiatan edukatif dan interaktif.
“KKS dan Banyumas Digifest 2025 merupakan wujud nyata komitmen Bank Indonesia dalam memperluas akses pasar dan pembiayaan bagi UMKM Banyumas Raya,” ujar Kepala Perwakilan BI Purwokerto Christoveny.
Ia menambahkan bahwa melalui showcase produk, business matching, dan kegiatan edukatif, BI juga mendorong peningkatan pemahaman masyarakat terhadap kebijakan strategis seperti digitalisasi sistem pembayaran, inklusi keuangan, ekonomi syariah, perlindungan konsumen, hingga CBP Rupiah dan pengendalian inflasi.
“UMKM adalah motor penting perekonomian lokal. Dengan digitalisasi, mereka bisa tumbuh lebih cepat dan menjangkau pasar yang lebih luas,” lanjut Christoveny.
Ia juga mengapresiasi sinergi antara BI, pemerintah daerah, perbankan, akademisi, mitra strategis, dan pelaku UMKM yang menjadi kunci keberhasilan gelaran ini.
Christoveny menilai tingginya minat masyarakat dalam acara ini menjadi indikator kuat bahwa UMKM Banyumas Raya berada di jalur positif menuju digitalisasi dan ekspansi pasar.
“Dengan dukungan seluruh elemen, kami berharap Karya Kreatif Serayu terus menjadi lokomotif pemberdayaan UMKM yang inklusif dan berkelanjutan di Banyumas Raya,” tutupnya.
Dalam pembukaan, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menyampaikan apresiasi atas peran aktif BI dalam mendukung sektor UMKM, kesenian lokal, dan promosi wisata. Ia secara khusus menyoroti event QRIS Purwokerto Run 5K dan 10K yang digelar sebagai bagian dari rangkaian acara dan dinilai memberikan efek ganda pada perekonomian daerah.
“Event seperti ini memiliki daya tarik tinggi bagi masyarakat dan berkontribusi langsung terhadap sektor jasa, kuliner, hingga transportasi,” ucapnya.
Momen pembukaan juga ditandai dengan penyerahan apresiasi kepada pemerintah daerah di wilayah eks karesidenan Banyumas atas dukungan mereka dalam digitalisasi transportasi, akseptasi QRIS, sektor pariwisata, dan Kartu Kredit Indonesia.
Tak ketinggalan, penghargaan juga diberikan kepada UMKM terbaik dalam kategori digital, hijau, pendukung KAD, serta ekspor teraktif.
Yang menarik, BI juga meluncurkan implementasi QRIS TAP (Tanpa Pindai) untuk Trans Banyumas serta soft launching Pasar PAKAI QRIS di Banyumas dan Cilacap.
Teknologi ini memungkinkan pengguna cukup “tap” smartphone berteknologi NFC tanpa perlu memindai kode QR. Secara nasional, hingga Juni 2025, jumlah pengguna QRIS TAP telah mencapai 47,8 juta dan merchant mencapai 648.034.
Kemeriahan acara turut diramaikan peragaan busana Pesona Wastra Serayu, yang menampilkan batik Banyumasan karya Design Koe by Dwi Kristanto.
Berbeda dari biasanya, peragaan ini dipentaskan oleh para tokoh perempuan dari IWABA, Dekranasda, dan perbankan di Banyumas Raya, mencerminkan kiprah perempuan dalam pelestarian budaya dan pemberdayaan UMKM.
Lalu, Calung Banyumasan dari Lapas Kelas II A Purwokerto juga turut tampil menghibur, menambah nuansa lokal yang kuat dalam perhelatan ini.
Tak kalah penting, KKS dan Banyumas Digifest juga menjadi wadah edukatif dengan digelarnya berbagai talkshow bertema perlindungan konsumen, literasi keuangan digital, hingga showcase Museum Bank Indonesia. Ada pula Coffee Manual Brewing Festival oleh Bayu Prawiro, Juara 2 Dunia kompetisi brewer kopi, yang menampilkan seni menyeduh kopi secara manual.
Antusiasme warga terlihat dari padatnya pengunjung di area UMKM expo dan panggung utama. Produk-produk lokal dari berbagai subsektor industri kreatif dan kuliner diserbu pembeli, sementara metode pembayaran QRIS menjadi pilihan utama dalam bertransaksi, termasuk di booth layanan pajak.
Kegiatan ini juga diramaikan dengan QRIS UMKM Champion Award, lomba ranking 1 kebanksentralan, Jingle PeKA Competition, School Battle QRIS, Duta CBP Rupiah, lomba menggambar, hingga pertunjukan kenthongan. Tak hanya itu, side events seperti business matching pembiayaan UMKM, donor darah, fun games, booth pajak, dan pangan murah menambah daya tarik acara.
Rangkaian pre-event yang digelar sebelumnya seperti onboarding UMKM, edukasi QRIS dan perlindungan konsumen, sertifikasi halal, dan program Zona KHAS menjadi fondasi yang menguatkan gelaran utama.
Editor : EldeJoyosemito