Sindikat Senpi Ilegal Terungkap, Ribuan Amunisi Disita dari Ketua Perbakin Purbalingga

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id — Kepolisian Daerah (Polda) Lampung membongkar jaringan perdagangan senjata api (senpi) dan amunisi ilegal yang melibatkan tokoh olahraga tembak.
Dari hasil penggeledahan, aparat menyita sekitar 8.000 butir amunisi dari tangan Ketua Perbakin Purbalingga, Agung Budi Taliroso, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan resmi ditahan.
Menurut Kepala Subdirektorat III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung, Komisaris Polisi Zaldi Kurniawan, Agung diduga aktif menjajakan berbagai jenis peluru melalui platform perdagangan daring dengan akun "murbaut2006".
"Amunisi yang ditemukan sebagian besar memiliki label PT Pindad dan telah kami telusuri peredarannya sampai ke wilayah Lampung. Bukti pengiriman dan transaksi transfer memperkuat keterlibatan tersangka," ungkap Kompol Zaldi dalam keterangan pers, Sabtu (28/6/2025).
Berdasarkan hasil penyelidikan, Agung diketahui mengirimkan amunisi tersebut kepada dua anggota jaringan lainnya. Salah satu dari mereka, berinisial A, merupakan teknisi air gun yang memodifikasi senjata menjadi senpi dan diketahui telah menjual sedikitnya empat pucuk senjata api. Dua di antaranya kini telah disita aparat kepolisian.
Selain itu, Polda Lampung juga mengamankan tersangka lain berinisial RK. Kedua tersangka diduga berperan dalam memperluas distribusi senjata ilegal, yang saat ini masih terus ditelusuri aparat. Fokus penyidikan mengarah pada asal usul peluru dan kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam jaringan tersebut.
“Total barang bukti yang kami sita di kediaman dan gudang milik Agung terdiri atas peluru dengan berbagai jenis kaliber,” tambah Kompol Zaldi.
Rinciannya meliputi:
Kaliber 5,56 x 72 mm sebanyak 1.460 butir
Kaliber 5,56 x 45 mm sebanyak 1.775 butir
Kaliber 9 mm sebanyak 1.330 butir
Kaliber 22 mm sebanyak 973 butir
Kaliber 76,2 mm sebanyak 210 butir
Kaliber sniper 7,62 mm sebanyak 514 butir
Serta peluru jenis shotgun, FN 46, dan campuran berbagai jenis kaliber lain sebanyak 277 butir.
Kompol Zaldi menegaskan, mayoritas amunisi yang ditemukan merupakan jenis militer dan kepolisian yang seharusnya tidak beredar di masyarakat, apalagi dijual bebas di pasar gelap.
Penyidik masih terus melakukan pemeriksaan dan penelusuran kasus tersebut lebih lanjut.
Editor : EldeJoyosemito