get app
inews
Aa Text
Read Next : Banyumas Luncurkan Aplikasi 'Paras Sidia Cantik' untuk Kendalikan Diabetes Melitus

Bye-bye Tengkulak! Aplikasi Lelang Agro Karya Unsoed Bantu Petani Cabai Purworejo Sejahterakan Diri

Senin, 07 Juli 2025 | 13:52 WIB
header img
Upaya memberantas ketergantungan petani cabai pada tengkulak kini mendapat suntikan teknologi dengan aplikasi. (Foto: Istimewa)

PURWOREJO, iNewsPurwokerto.id — Upaya memberantas ketergantungan petani cabai pada tengkulak kini mendapat suntikan teknologi dengan aplikasi.  

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Dr. Rer. nat. Ir. Djeimy Kusnaman, M.Sc., resmi memperkenalkan aplikasi Lelang Agro di Bangsal Lelang Hortikultura Guyub Rukun, Desa Wonoroto, Kecamatan Ngombol. 

Platform digital ini dirancang untuk mempercepat proses lelang, menekan biaya operasional, dan memberi harga jual lebih kompetitif bagi petani.

Pengembangan aplikasi—yang lahir dari riset lapangan melalui wawancara dan observasi petani serta pengelola pasar—memakan waktu hampir tiga tahun. “Kini Lelang Agro dipakai kelompok tani Wonoroto dengan 40 akun pembeli terdaftar. Responnya sangat positif,” kata Dr. Djeimy selaku ketua tim peneliti.

Tim tersebut melibatkan akademisi lintas fakultas Dr. Dindy Darmawati Putri SP, MP, dan Indah Setiawati SP, MP dari Fakultas Pertanian, Hari Siswantoro ST, MT, PhD; Ir. Nofiyati S.Kom, M.Kom dan Mohammad Irham Akbar S.Kom, M.Cs dari Fakultas Teknik. Peluncuran dihadiri pemerintah desa, Balai Penyuluh Pertanian Ngombol, Dinas Perdagangan Purworejo, pedagang, petani, serta dosen dan mahasiswa Unsoed.

Indah Setiawati menekankan pentingnya inovasi ini. “Dengan Lelang Agro, petani bisa melepas hasil panen secara transparan, tanpa perantara tengkulak,” tuturnya. 

Sementara itu, Mohammad Irham Akbar memaparkan fitur daring yang memungkinkan pembeli mendaftar, mengikuti lelang, dan menawar harga tanpa hadir di lokasi—membuat transaksi lebih efisien dan aman.

Jarno, Koordinator Bangsal Lelang Guyub Rukun, menyebut aplikasi mampu memangkas waktu dan biaya operasional hingga 10 persen. 

“Kami tak lagi menghubungi pembeli satu per satu via WhatsApp; proses jadi jauh lebih praktis,” ujarnya.

Riset pengembangan Lelang Agro didanai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui skema Reset Indonesia. 

Keberhasilan platform ini menjadi bukti kolaborasi akademisi–masyarakat dapat menghasilkan solusi digital tepat guna. Tim berharap aplikasi serupa kelak diterapkan pada komoditas pertanian lain demi kesejahteraan petani secara berkelanjutan.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut