BPJS Kesehatan Gelontorkan Rp37 Triliun untuk 8 Penyakit Berbiaya Tinggi Sepanjang 2024

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id — BPJS Kesehatan mengungkapkan total pembayaran klaim mencapai Rp37 triliun sepanjang 2024 untuk delapan jenis penyakit berbiaya tinggi. Penyakit jantung dan kanker menjadi dua kontributor terbesar terhadap pengeluaran tersebut, menyerap lebih dari dua pertiga dari total biaya klaim.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menyebut sepanjang tahun lalu terdapat 22,55 juta kasus penyakit jantung dengan total klaim yang dibayarkan sebesar Rp19,25 triliun. Di posisi kedua, penyakit kanker tercatat sebanyak 4,24 juta kasus, dengan klaim sebesar Rp6,48 triliun.
“Program JKN adalah bentuk gotong royong nasional, agar seluruh masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan yang adil, terjangkau, dan berkualitas, termasuk mereka yang berada di wilayah terpencil,” ujar Ghufron dalam Public Expose: Pengelolaan Program dan Keuangan BPJS Kesehatan Tahun 2024, Senin (14/7/2025).
Berikut daftar delapan penyakit dengan klaim terbesar yang ditanggung BPJS Kesehatan sepanjang 2024:
1. Penyakit jantung – 22,55 juta kasus, klaim Rp19,25 triliun
2. Kanker – 4,24 juta kasus, klaim Rp6,48 triliun
3. Stroke – 3,8 juta kasus, klaim Rp5,8 triliun
4. Gagal ginjal – 1,4 juta kasus, klaim Rp2,7 triliun
5. Hemofilia – 131 ribu kasus, klaim Rp1,1 triliun
6. Thalassemia – 353 ribu kasus, klaim Rp794 miliar
7. Leukemia – 168 ribu kasus, klaim Rp599 miliar
8. Cirrhosis hepatis – 248 ribu kasus, klaim Rp463 miliar
Jika dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencatat total klaim Rp33 triliun untuk delapan penyakit tersebut, maka terjadi kenaikan sebesar Rp4 triliun.
“Kenaikan ini mencerminkan bahwa masyarakat semakin percaya dan aktif memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan,” jelas Ghufron.
Selain meningkatnya pembiayaan, pemanfaatan layanan JKN juga melonjak. BPJS mencatat ada 673,9 juta kunjungan sepanjang 2024, atau rata-rata 1,8 juta kunjungan per hari, naik dari 606,7 juta kunjungan pada 2023.
Rinciannya, kunjungan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ke fasilitas kesehatan sepanjang 2024 mencakup 260,53 juta kunjungan ke rumah sakit. Selain itu, layanan promotif dan preventif yang mencakup edukasi kesehatan dan pencegahan penyakit tercatat sebanyak 251,47 juta kunjungan. Adapun kunjungan untuk rawat jalan di rumah sakit mencapai 143,47 juta kasus, sementara layanan rawat inap di rumah sakit tercatat sebanyak 18,41 juta kunjungan.
Hingga akhir 2024, total peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah mencapai 278,1 juta jiwa, mencakup 98,45 persen dari populasi Indonesia. Capaian tersebut didukung oleh 35 provinsi dan 473 kabupaten/kota yang telah berhasil memenuhi indikator Universal Health Coverage (UHC).
Editor : EldeJoyosemito