SLEMAN, iNews.id – Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) baru saja mewisuda lulusan dari berbagai jenjang pendidikan baik sarjana maupun diploma. Salah satu wisudawan yang meraih predikat lulusan terbaik (cumlaude) adalah Tri Wahyuni (22) warga Sidoarum, Godean, Sleman.
Tidak mudah bagi Tri Wahyuni untuk menyelesaikan pendidikan di jenjang Diploma 3 Manajemen Pemasaran di Fakultas Ekonomi, UNY. Berkat ketekunan dan keuletannya menjadikan dia menjadi lulusan terbaik dengan indeks prestasi 3,84.
Usaha keras telah dilakukan gadis kelahiran Sleman pada 22 Oktober 1999 silam. Dia menamatkan pendidikan di SMA Negeri 1 Gamping pada 2017 silam dan diterima di UNY pada 2018. Jeda waktu satu tahun dimanfaatkannya untuk bekerja di salah satu rumah makan di Yogyakarta.
Tri Wahyuni tidak pernah mengikuti bimbingan belajar selama satu tahun itu karena tidak memiliki biaya. Dia hanya belajar secara online dan membaca buku-buku dan soal-soal. Hingga akhirnya dia mengikuti ujian dan diterima di Program Studi Diploma 3 Manajemen Pemasaran lewat jalur Mandiri.
“Saat ujian saya sempat minder karena teman-teman memilih jalur sarjana. Saya pilih diploma agar cepat selesai dan biayanya murah,” katanya.
Selama kuliah, Tri Wahyuni harus bekerja part time di sebuah toko bakpia yang ada di Yogyakarta. Biasanya dia mengambil sif sore pada pukul 15.00 WIB-21.00 WIB, agar pada pagi harinya bisa kuliah. Padahal dia harus kuliah di Kampus Wates yang jaraknya lebih dari 30 kilometer.
Dari hasil keringatnya bekerja di toko bakpia, Tri Wahyuni mampu sekolah secara mandiri. Dia sama sekali tidak meminta uang kepada orang tuanya untuk membayar kuliah. Semua biaya pendidikan baik untuk membayar uang kuliah tunggal ataupun uang kuliah pangkal pengembangan akademik dia bayarkan dari gaji yang dia peroleh.
Perjuangannya tidak sia-sia, ia berhasil menjadi lulusan terbaik program diploma dalam wisuda yang dilaksanakan akhir Agustus lalu. Tri berharap dapat melanjutkan program S1 melalui jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) jalur non kependidikan karena tahun ini program tersebut masih diperuntukkan jalur kependidikan. “Harapan bisa kuliah S1 di jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau,” katanya.
Tri Wahyuni merupakan anak bungsu dari tiga saudara pasangan Tugiyono dan Wagiyem yang berprofesi sebagai buruh tani. Meski mengalami keterbatasan biaya, kedua orang tuanya mendukungnya belajar.
“Saya tidak bisa baca tulis oleh karena itu saya akan melakukan segala cara agar anak saya bisa kuliah. Dia anaknya pintar,” kata Wahyono.
Wagiyem menambahkan, dia menyuruh anak bungsunya kuliah di UNY karena biaya kuliahnya terjangkau dibandingkan perguruan tinggi negeri yang lain. Apalagi kedua kakak laki-lakinya harus putus di tengah jalan karena tidak memiliki uang untuk membayar sekolah.
Editor : EldeJoyosemito