BANJARNEGARA, iNews.id- Dawet ayu, minuman khas Banjarnegara, Jawa Tengah, meraih juara 1 sebagai minuman tradisIonal terpoluler, dan juga menyabet gelar juara favorit dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) tahun 2020. Penganugerahan penghargaan itu dilaksanakan di Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (10/5/2021) malam.
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Banjarnegara, Agung Yusianto kepada iNews Purwokerto melalui sambungan telepon mengatakan, prestasi tersebut amat membanggakan. Terlebih lagi, dawet ayu menyabet dua gelar dalam satu ajang berkelas dan bergengsi tersebut.
"Semua pihak amat mendukung. Terutama Pak Bupati, sehingga saat masuk nominasi dalam ajang ini, kami langsung bergerak berpromosi, woro-woro secara massif. Hasilnya kami mendapat dua kejuaraan. Sangat bangga," ujar Agung.
Agung menerangkan, API sendiri diselenggarakan oleh sejumlah kementerian, di antaranya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Hukum dan Ham.
"Ini juga menjadi pengingat untuk kami, jika bukan hanya juara saja. Tetapi juga pengakuan terhadap dawet ayu sebagai minuman khas dari Banjarnegara, dengan terdaftar di Hak Kekayan Itelektual (HKI)," ungkap Agung.
Saat ini, menurut Agung, dawet ayu adalah ikon Banjarnegara. Minuman itu, telah dikenal luas di kalangan masyarakat, baik di lingkup lokal maupun nasional. Ia melanjutkan, dawet ayu juga telah menjadi brand Banjarnegara, sehingga tinggal mengemasnya saja supaya minuman segar itu betul-betul diakui kelasnya secara nasional.
"Meski bangga, tapi kami tidak harus berpuas diri meraih pengakuan. Tampilan dawet ayu, baik penjual maupun kemasannya kedepan harus lebih memper (pantas,red) dan mengini. Tugas saya dari pariwisata jelas mempercantik dawet yang sudah ayu itu," ujar Agung.
Untuk semakin mempertegas posisi dawet ayu, baik di mata masyarakat maupun pemerintah, Agung mengatakan, minuman yang biasanya disajikan dengan aroma durian ataupun nangka itu akan menjadi suguhan wajib di semua perhelatan, khususnya acara-acara yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
"Ini lebih dari wajib. Harus ada dawet ayu," kata Agung.
Editor : EldeJoyosemito