get app
inews
Aa Text
Read Next : Resmikan Pusat Bahasa Mandarin, Wakil Menteri Dikdasmen Apresiasi Pendidikan Berbasis Kebhinekaan

Wamen Dikdasmen Hadiri Pameran Buku Chappy Hakim, Angkat Isu Kedaulatan Ruang Udara dan Minat Baca

Senin, 11 Agustus 2025 | 17:52 WIB
header img
Wamen Dikdasmen Hadiri Pameran Buku Chappy Hakim, Angkat Isu Kedaulatan Ruang Udara dan Minat Baca. Foto: Dok Kemendikdasmen

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Atip Latipulhayat, menghadiri pameran buku karya Chappy Hakim di Gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Senin (11/8/2025). Pameran ini menampilkan lebih dari 50 karya tulis bertema kedirgantaraan dari mantan Kepala Staf TNI AU tersebut. Tujuannya, meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya kedaulatan ruang udara Indonesia sekaligus memupuk minat baca generasi muda.

Wamen Atip menegaskan bahwa kedirgantaraan adalah salah satu sumber daya strategis bangsa. Ruang udara, kata dia, merupakan aset vital yang harus dioptimalkan untuk kepentingan nasional sekaligus dijaga dari ancaman pihak luar.

“Pameran ini untuk mengingatkan kembali, menurut saya, salah satu yang menjadi sumber daya nasional kita yang sangat penting yaitu ruang udara. Kita memiliki kedaulatan penuh dan eksklusif di ruang udara. Artinya, kita harus mampu mengoptimalkan kedaulatan tersebut untuk kepentingan nasional, salah satunya di bidang ekonomi. Selain itu, kita harus mampu mempertahankan kedaulatan ruang udara kita, tidak boleh dimasuki atau diganggu oleh negara lain,” ujar Wamen Atip dalam keterangannya.

Ia juga menyoroti pentingnya literasi kedirgantaraan sebagai sarana membangun minat baca anak.

“Bacaan-bacaan terkait kedirgantaraan akan menarik minat baca. Diperlukan sumber bacaan yang mencakup aspek politik, ekonomi, hukum, dan pendidikan untuk anak-anak. Di negara maju seperti Amerika, ‘space education’ sudah berlangsung puluhan tahun dan memunculkan kebanggaan nasional. ASEAN itu adalah negara dengan ruang udara paling luas, 50 persen dari ruang udara ASEAN adalah Indonesia,” tambah Atip.

Kepala Perpusnas RI, Aminudin Aziz dalam kesempatan tersebut memaparkan bahwa budaya baca masyarakat Indonesia masih rendah, baik dari sisi durasi maupun jumlah buku yang dibaca. Rata-rata, masyarakat hanya membaca selama 129 jam per tahun, setara lima setengah hari dan menghabiskan sekitar 5,91 buku per tahun. Salah satu penyebabnya, minimnya buku yang sesuai dengan minat pembaca.

“Anak-anak kita di tingkat kaum dan sekolah dasar, ketika buku itu betul-betul menarik untuk dibaca, ternyata mereka sangat tertarik untuk membaca dan ada anak yang sehari itu menghabiskan 10 buku bacaan, artinya minat bacaan anak kita itu sesungguhnya tinggi,”ujarnya.

Aminudin menambahkan, pameran ini memberi akses luas bagi masyarakat untuk membaca karya Chappy Hakim, baik secara fisik maupun digital.

“Pameran ini memberikan peluang kepada siapapun yang tertarik untuk membaca buku-buku tentang Kedirgantaraan, itu buku-buku beliau sudah ada di Perpustakaan Nasional. Sebagian besar buku beliau sudah ada di sini, dan beberapa di antaranya didonasikan untuk melengkapi koleksi. Pemustaka dapat mengaksesnya langsung atau melalui platform digital kami, sehingga semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk membaca,” tutup Aminudin.

Dalam kesempatan yang sama, Chappy Hakim mengungkapkan bahwa tema pameran ini lahir dari keprihatinan atas kurangnya perhatian terhadap isu kedirgantaraan, terutama di kalangan generasi muda.

“Generasi muda harus memiliki minat di bidang kedirgantaraan, karena kedirgantaraan adalah masa depan umat manusia. Kalau kita tidak memberikan perhatian yang cukup, maka kita akan tertinggal dari negara lain, karena semua negara saat ini sudah melihat ke air and space,” tegasnya.

Sejak pensiun, Chappy berkomitmen mendorong literasi kedirgantaraan dan memilih Perpusnas sebagai lokasi pameran demi mengajak anak muda mencintai dunia baca.

“Setelah pensiun, saya bertekad untuk berbagi mencerdaskan kehidupan bangsa dengan cara meningkatkan minat kedirgantaraan pada generasi muda. Untuk mengajak generasi muda gemar membaca, makanya saya pilih Perpustakaan Nasional sebagai tempat pameran ini,” tutupnya.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut