get app
inews
Aa Text
Read Next : Sukses Bikin Heboh Kampus, Ini Aksi Kocak Reuni Ikapol Fisip Unsoed

Unsoed Kembangkan Sistem Irigasi Otomatis Berbasis IoT untuk Bawang Merah di Cilacap

Jum'at, 12 September 2025 | 10:43 WIB
header img
Tim peneliti Unsoed memperkenalkan sistem irigasi otomatis berbasis Internet of Things (IoT) di lahan bawang merah di Desa Bunton, Cilacap. (Foto: Istimewa)

CILACAP, iNewsPurwokerto.id – Inovasi pertanian berbasis teknologi kembali lahir dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). 

Tim peneliti Fakultas Pertanian yang dipimpin Prof. Dr. Ir. Saparso, M.P., bersama Arief Sudarmaji, S.T., M.T., Ph.D., memperkenalkan sistem irigasi otomatis berbasis Internet of Things (IoT) di lahan bawang merah seluas 1.200 meter persegi di Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.

Lahan yang sebelumnya tidak produktif itu kini ditanami bawang merah varietas Maserati dari benih True Shallot Seed (TSS). Desa Bunton sendiri berada di pesisir selatan Jawa Tengah yang rawan abrasi dan banjir rob. 

Air laut kerap meresap ke lahan pertanian dengan kadar garam tinggi, sehingga merusak tanaman dan sering menyebabkan gagal panen.

Sistem irigasi pintar ini menggunakan sensor kelembapan tanah (soil moisture sensor) yang ditempatkan di area perakaran tanaman. 

Data kelembapan dipantau secara real-time melalui kontroler IoT yang terhubung dengan platform berbasis web maupun aplikasi ponsel. Jika kadar air berada di bawah ambang batas optimal, pompa irigasi otomatis aktif untuk memenuhi kebutuhan air tanaman secara presisi.

“Teknologi ini mampu mengatasi persoalan klasik budidaya bawang merah, seperti penggunaan air yang boros, penyiraman tidak tepat waktu, hingga tingginya biaya tenaga kerja,” jelas Arief Sudarmaji.

Efektivitas sistem ini juga dirasakan langsung oleh petani. “Irigasi otomatis berbasis IoT sangat membantu. Pengairan lebih efisien, waktu kerja berkurang, dan tanaman tumbuh lebih subur. Harapannya hasil panen meningkat dan air bisa dihemat,” ujar Tono, petani mitra PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala.

Selain ramah air, teknologi ini mendukung pertanian berkelanjutan. Irigasi presisi membuat kelembapan tanah terjaga sehingga menekan risiko penyakit akibat genangan. Pemanfaatan lahan tidur dengan sistem ini diperkirakan mampu memberi tambahan pendapatan lebih dari Rp10 juta.

Ke depan, sistem irigasi otomatis ini ditargetkan dapat diterapkan lebih luas di berbagai sentra bawang merah nasional, terutama di wilayah dengan keterbatasan sumber air. Pengembangannya bahkan diarahkan untuk integrasi energi surya dan kecerdasan buatan (AI), sehingga mampu memprediksi kebutuhan air berdasarkan iklim dan fase pertumbuhan tanaman.

Program inovasi ini merupakan hasil kolaborasi Fakultas Pertanian Unsoed dengan PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala sebagai wujud komitmen mendorong digitalisasi pertanian dan memperkuat daya saing komoditas hortikultura, khususnya bawang merah.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut