get app
inews
Aa Text
Read Next : Bapor Sepakbola RU IV Cilacap Juara KPI Cup 2024 Setelah Tumbangkan Tuan Rumah Dumai

Ratusan Warga Terdampak Tanah Longsor di Cilacap Masih Mengungsi

Senin, 04 April 2022 | 18:31 WIB
header img
Proses pembukaan ruas jalan yang tertimbun longsor di Desa Kutabima, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap. Foto: ANTARA.

CILACAP, iNews.idTanah longsor yang terjadi di Desa Kutabima, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap pada 31 Maret 2022, mengakibatkan sejumlah rumah rusak dan puluhan lainnya terancam longsor. Hingga kini, ratusan orang masih mengungsi akibat bencana tersebut.

"Pengungsi masih seperti data kemarin, 121 jiwa, sudah terurus dengan baik. Perlogistikan mencukupi kebutuhan dua bulan insyaallah cukup," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Wijonardi, Senin (4/4/2022). 

Oleh karena itu, bagi donatur yang ingin memberikan bantuan sebaiknya dalam bentuk uang tunai, sehingga dapat digunakan untuk mendukung kegiatan pemulihan pascabencana.

Dalam hal ini, dana sumbangan tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak.

"Masyarakat yang terdampak bencana, otomatis pendapatannya akan menurun, sehingga jangan dipaksa untuk swadaya, tidak akan mampu. Jadi, kalau mau membantu sebaiknya untuk mendukung kegiatan pascakebencanaan, untuk memperbaiki sarana-prasarana jalan dan jembatan yang rusak kan butuh biaya besar," katanya.

Wijonardi mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga memberikan perhatian serius terhadap bencana tanah longsor di Dusun Citulang, Desa Kutabima, Kecamatan Cimanggu, Cilacap.

Bahkan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memerintahkan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) I Jawa Tengah untuk membantu Pemerintah Kabupaten Cilacap dalam melakukan kajian dan penghitungan teknis di lokasi bencana tanah longsor tersebut.

"Hari ini masih dilakukan asesmen terhadap bencana tanah longsor di Kutabima. Kerusakan paling berat itu jembatan yang putus ke arah Pesahangan dan di lokasi terdampak," katanya.

Selain itu, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy juga proaktif membantu kegiatan normalisasi Sungai Cireueui yang terkena material longsoran meskipun sungai tersebut merupakan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah.

"Oleh karena terjadi bencana dan lokasinya dekat, BBWS Citanduy ikut membantu mengirimkan satu unit alat berat. Dari Kementerian PUPR juga mengirimkan alat berat ke lokasi, insyaallah akan mempercepat pekerjaan penanganan longsor meskipun harus berpacu dengan hujan," katanya.

Ia mengakui, pada hari Minggu (3/4/2022) lalu telah dilakukan kerja bakti dalam rangka penanganan darurat untuk membuka jalan yang tertimbun longsor.

Dari hasil uji coba, titik longsor sudah bisa dilalui kendaraan roda dua. Namun belum bisa sepenuhnya menjangkau lokasi longsor di Dusun Citulang karena ada satu titik longsoran terberat.

"Paling tidak dibutuhkan waktu satu bulan untuk menormalkan kembali," katanya.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Cilacap, bencana tanah longsor mengakibatkan tiga unit rumah tertimbun material longsoran, dua unit rumah rusak berat, tiga unit rumah rusak ringan, dan 49 unit rumah terancam longsor.

Selain itu, satu jembatan putus, satu titik jalan longsor, serta berdampak terhadap 2 hektare lahan sawah dan 2 hektare lahan perkebunan.

Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, bencana tanah longsor mengakibatkan dua ekor sapi dan 16 ekor kambing hilang. 

 

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut