get app
inews
Aa Text
Read Next : Polisi Berprestasi! Bripda Muhamad Firmansyah Raih Gelar Mas Jawa Tengah 2025

Banjir Rendam 15 Kelurahan di Cilacap, Ratusan Warga Mengungsi

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:37 WIB
header img
Genangan air semakin meluas setelah tanggul Kali Yasa di Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, jebol sepanjang 25 meter dengan tinggi dua meter. (Foto: BPBD)

CILACAP, iNewsPurwokerto.id – Hujan dengan intensitas ekstrem yang melanda Kabupaten Cilacap, menyebabkan banjir di sejumlah wilayah perkotaan pada Minggu (12/10/2025) malam. Genangan air semakin meluas setelah tanggul Kali Yasa di Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, jebol sepanjang 25 meter dengan tinggi dua meter.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap, Budi Setyawan, mengatakan banjir merendam 15 kelurahan yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, dan Cilacap Utara. Ketinggian air di lokasi terdampak bervariasi antara 20 hingga 50 sentimeter.

“Sekitar 300 warga mengungsi ke empat lokasi penampungan, yakni Masjid Al-Mubarok, Masjid Al-Manar, Masjid Abu Bakar Sidiq, dan Balai RT Semangka Jaya. Sebagian besar di antaranya adalah perempuan, anak-anak, dan balita,” ujar Budi, Senin (13/10/2025).

Banjir mulai menggenangi kawasan perkotaan sekitar pukul 21.00 WIB, setelah hujan deras mengguyur wilayah Cilacap selama beberapa jam. BPBD mencatat, bencana ini berdampak pada lebih dari 65 ribu rumah warga dan mengganggu aktivitas di sejumlah sekolah serta tempat ibadah. Hingga Senin pagi, belum ada laporan korban jiwa maupun luka-luka.

Sebagai langkah tanggap darurat, BPBD bersama TNI/Polri, Basarnas, serta Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PP dan PA) mendirikan dapur umum di Rumah Singgah Dinsos PP dan PA Kabupaten Cilacap. Dapur umum tersebut menyediakan makanan dan perlengkapan dasar bagi para pengungsi.

“Kebutuhan mendesak saat ini meliputi logistik makanan, family kit, perlengkapan kebersihan, serta alat berat untuk memperbaiki tanggul yang jebol,” kata Budi.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Pelayanan Data dan Diseminasi Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, menjelaskan curah hujan ekstrem menjadi penyebab utama banjir kali ini.

“Data kami menunjukkan curah hujan tertinggi tercatat di Cilacap Kota mencapai 343 milimeter, disusul Lengkong dan Jeruklegi sebesar 312 milimeter. Ini tergolong kategori hujan ekstrem,” ujarnya.

Menurut Teguh, kondisi tersebut dipicu oleh anomali suhu muka laut yang lebih hangat dari biasanya, sehingga meningkatkan penguapan dan memicu hujan lebat. Faktor lain seperti kelembapan udara tinggi, atmosfer yang labil, serta pengaruh lokal turut memperkuat intensitas hujan.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan air, dan tanah longsor. “Dalam tiga hari ke depan, hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Cilacap dan sekitarnya,” tutur Teguh.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut