PURWOKERTO, iNews.id - Takjil adalah salah satu hal yang identik di tengah masa bulan suci Ramadan. Menjadi hal yang lumrah di masa puasa ini, orang-orang mencari jajanan-jajanan khas untuk santapan berbuka puasa.
Salah satu tempat yang akrab di Purwokerto untuk berburu takjil adalah di tepi Jalan Pahlawan, tepatnya di depan Makam Pahlawan Tanjung Nirwana, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas. Namun pemandangan berbeda terlihat setelah dua tahun terakhir menjalani pembatasan ketat Covid-19, akhirnya, kini masyarakat dapat sedikit merasa lega.
Dari pantauan iNews Purwokerto Selasa (5/4/2022), Jalan Pahlawan terpantau macet. Tak luput pula, berbondong-bondong orang berjalan di antara pedagang yang berjualan di depan Taman Makam Pahlawan Tanjung Nirwana Purwokerto.
Ardo (25) salah satu pengunjung di sana menuturkan bahwa sebelumnya tidak pernah seramai ini. Selain itu, hal tidak biasa yang dialami adalah kemacetan yang cukup panjang.
"Mungkin tahun lalu nggak serame ini ya, karena pandemi juga, ini rame banget sampe macet jauh banget tadi dari sana (arah utara)," ujarnya saat tengah membeli cumi bakar.
Hal serupa juga dikatakan oleh Panji (23), pengunjung lain saat di temui di lokasi yang tahun ini sangat ramai pembeli takjil.
"Udah tahu lama itu pasar Makam Pahlawan, setiap masa puasa pasti buka. Tahun kemarin buka cuman nggak full kek gini. Sebenernya asik sih bisa ngabuburit kek gini, cuman tadi jalannya macet," ujar Panji (23).
Di sisi lain, Faiz (21), salah seorang pedagang yang menjajakan es kelapa muda dan es durian, mengaku bahwa fenomena seperti ini baru ia alami. Pasalnya, dua tahun sebelumnya belum pernah seramai ini. Selain itu, ia juga membayar sewa tempat agar dapat berjualan di sana.
"Tahun lalu enggak seperti ini, mungkin karena tahun ini baru buka (PPKM). Biaya sewa khusus Ramadhan Rp 25.000,- juga ada biaya kebersihan perhari Rp 5.000,-,"ujarnya.
Faiz juga merasa optimis dapat memperoleh keuntungan yang jauh lebih banyak di banding tahun-tahun sebelumnya. Diperkirakan, satu bulan ini, omzet pendapatannya mampu mencapai 19 juta rupiah.
Meski demikian, Faiz juga mengeluhkan perihal kenaikan bahan baku dagangannya dan juga kenaikan bahan bakar yang belum lama naik.
"Kira-kira untuk satu hari ini bisa habis satu termos, nominalnya sekitar Rp 641.000. Ada harapan dan rasanya ekonomi sudah mulai stabil. Tapi ini pengeluaran juga nambah dari bensin, pertamax sekarang Rp 12.000 mas. Durian juga naik lagi sebelumnya Rp 40.000 sekarang jadi Rp 60.000. Memang puasa ini naik semua kelapa juga naik, yang tadinya Rp 3 .000, jadi Rp 5.000," lanjutnya.
Editor : Arbi Anugrah