Rehabilitasi 12 Ha Hutan untuk Selamatkan Lingkungan dan Perkuat Ekonomi
BANYUMAS, iNewsPurwokerto.id — Upaya pelestarian lingkungan menggeliat di Desa Tunjung, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas.
Sebanyak 12 hektare kawasan hutan direhabilitasi melalui penanaman 2.352 pohon oleh anggota LMDH Wana Basuki dalam rangka Program SOLUSI yang berfokus pada perbaikan lanskap daratan di hulu hingga pesisir di hilir DAS Serayu pada Selasa (11/11/2025).
Kegiatan ini sebagai langkah strategis untuk memulihkan lahan kritis sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pinggir hutan melalui tanaman konservasi dan buah.
Beragam jenis tanaman ditanam dalam kegiatan ini, mulai dari nangka, kakao, sawo, aren, gamal hingga gayam.
Seremoni penanaman berlangsung dengan dihadiri berbagai unsur, termasuk Bappedalitbang, Dinas Kehutanan CDK VI, Perum Perhutani, Muspika, Pemerintah Desa Tunjung, Karang Taruna, Kelompok Wanita Tani, Yayasan Kehati, dan ARuPA.
Kolaborasi lintas lembaga ini menjadi bukti nyata komitmen bersama untuk menjaga kelestarian hutan sekaligus mendorong pembangunan ekonomi masyarakat.
Ketua LMDH Wana Basuki, Agus, menyampaikan rasa syukur atas dukungan para pemangku kepentingan terhadap inisiatif warga dalam merehabilitasi lahan kritis. “Kami sangat berterima kasih karena para pihak hadir memberikan dukungan penuh terhadap langkah petani dalam memperbaiki kondisi hutan,” ujarnya.
Dukungan serupa disampaikan Perum Perhutani KPH Banyumas Timur melalui Kepala RPH Jatilawang. Ia menegaskan bahwa sinergi antara Perhutani, masyarakat, dan berbagai pihak akan terus diperkuat demi menjaga keberlanjutan hutan. “Kolaborasi seperti ini penting agar kelestarian hutan tetap terjaga,” katanya.
Pemerintah Desa Tunjung juga memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan penanaman pohon tersebut.
Kepala Desa Tunjung, Satim, menilai bahwa program rehabilitasi ini memiliki manfaat jangka panjang, tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga bagi perekonomian warga.
“Kami sangat senang melihat semua pihak bersama-sama memperbaiki kondisi hutan. Tanaman buah ini nantinya akan menambah nilai ekonomi masyarakat kami,” tutur Satim.
Bappedalitbang Banyumas menilai upaya ini selaras dengan Program TRILAS yang diusung Bupati Banyumas, khususnya dalam hal swasembada pangan lokal dan rehabilitasi lingkungan.
Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Bappedalitbang Banyumas, Ciptaning Dasyandani, SE., M.Si., mengatakan bahwa keberagaman jenis tanaman yang ditanam dapat memberi manfaat ganda. “Tanaman buah, konservasi, dan pangan yang ditanam bersama ini dapat memperbaiki lingkungan, meningkatkan kesejahteraan petani, sekaligus mendukung produksi pangan lokal Banyumas,” ujarnya.
Dari pihak Yayasan KEHATI, Muhammad Korebima menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat secara gotong royong dalam kegiatan tersebut.
Ia menegaskan bahwa Program SOLUSI merupakan kerja sama pemerintah Indonesia dan Jerman untuk pemulihan lingkungan secara terintegrasi dari hulu hingga hilir.
“Saya mewakili konsorsium SOLUSI yakni GIZ, ICRAF, Kehati, dan SNV, mengharapkan agar pohon-pohon yang kita tanam hari ini dapat terus dirawat dan memberikan manfaat sebagaimana yang kita harapkan,” ucapnya.
Editor : EldeJoyosemito