LEBARAN pada 2033 bakal terjadi hingga 2 kali. Hal itu menjadi momen yang sangat sangat jarang terjadi berhari raya Idul Fitri penuh kebahagian hingga 2 kali dalam setahun.
Namun bagaimana sebenarnya hitungan kalendernya hingga Ramadhan dan Idul Fitri bisa terjadi 2 kali dalam tahun pada 2033.
Dikutip dari laman Mashable pada Rabu (6/4/2022) bahwa sudah menjadi rahasia umum bahwa Islam berjalan pada kalender yang sama sekali berbeda dengan yang biasa dilakukan sebagian besar dunia.
Islam menggunakan kalender Hijriah sementara umumnya dunia menggunakan kalender Masehi. Kalender Islam didasarkan pada migrasi Nabi Muhammad - yang dikenal sebagai Hijrah dalam bahasa Arab - dari Kota Makkah ke Madinah pada tahun 622 M. Kata Hijrah juga menjadi alasan sistem itu disebut kalender Hijriah.
Dalam laman itu disebutkan bahwa sama seperti kalender Masehi, kalender Hijriyah punya 12 bulan yang terdiri dari Muharam, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syaban, Ramadan, Syawal, Dzulkaidah dan Dzulhijah.
Baca Juga: 10 Hari Terakhir Ramadhan, Cek Ketakwaan dari Aktivitas ke Masjid hingga Pasar
Walau ada kesamaan jumlah hitungan bulan ada 12 bulan dalam satu tahun, namun patut diingat kalender Masehi sudah pakem dengan jumlah 365 hari.
Sementara kalender Hijriyah punya 355 hari. Artinya, ada selisih 10 hari atau 11 hari (dibanding tahun kabisat) dalam setahun.
Perbedaan itulah yang menyebabkan bulan puasa ini selalu lebih maju dari tahun-tahun sebelumnya.
Jadi jika merujuk pada hitungan itu maka Hari Raya Idul Fitri akan hadir dua kali setahun. Peristiwa itu dapat terjadi pada 2033, nanti.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta