Kisah Dua Alumni SLB Cilacap yang Menemukan Ruang Berkarya Lewat Alfability
CILACAP, iNewsPurwokerto.id - Suasana aula SLB Negeri Cilacap siang itu berbeda dari biasanya. Puluhan siswa duduk rapi dengan tatapan penuh rasa ingin tahu.
Mereka tidak sedang menunggu pelajaran tambahan, melainkan menyambut dua sosok kakak kelas yang kembali membawa cerita perjalanan hidup, kisah tentang keraguan, perjuangan, dan akhirnya keyakinan.
Dua pria berseragam merah bercorak batik kuning itu, Setiawan (30) dan Riki Yakub (24), berdiri di hadapan para siswa yang pernah merasakan langkah serupa seperti mereka.
Keduanya merupakan penyandang tunarungu wicara yang kini bekerja di Alfamart. Melalui program Alfability Menyapa, mereka balik ke sekolah yang dulu membentuk mereka, untuk menunjukkan bahwa masa depan bukan sekadar mimpi.
Setiawan menjadi yang pertama berbagi cerita. Dengan bahasa isyarat yang diterjemahkan juru bahasanya, ia mengaku pernah ragu apakah dirinya memiliki ruang di dunia kerja.
“Saya ragu waktu itu. Apakah orang seperti saya bisa diterima di Alfamart,” ujar Setiawan dalam kegiatan Alfability Menyapa di SLBN Cilacap.
Keraguan itu berbalik ketika ia diterima bekerja. Empat tahun sudah ia menjalani aktivitas sebagai karyawan gerai Alfamart, melayani pelanggan dan menjalankan tugas-tugas operasional tanpa ada perbedaan perlakuan.
“Benefit yang saya dapatkan juga sama. Tidak ada perbedaan,” katanya sambil tersenyum lebar, membuat para siswa yang mendengar ikut menegakkan punggungnya, seolah turut disentuh oleh semangat baru.
Setelahnya, giliran Riki yang berbagi kisah. Sudah tiga tahun ia bekerja di Alfamart, sebuah perjalanan yang ia sebut membuatnya merasa dihargai dan diterima.
“Saya nyaman bekerja di Alfamart. Teman-teman selalu mendukung. Kalau saya kesulitan, mereka membantu dengan cara yang bisa saya pahami,” ungkap Riki melalui penerjemah.
Cerita-cerita itu membuat ruangan yang semula hening menjadi hangat. Bagi para siswa, Setiawan dan Riki bukan sekadar tamu, mereka adalah bukti nyata bahwa masa depan dapat digapai, meski perjalanan tak selalu mudah.
Kehadiran Setiawan dan Riki adalah bagian dari program inklusi Alfamart bertajuk Alfability, sebuah komitmen perusahaan untuk membuka kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas. Menjelang peringatan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap 3 Desember, Alfamart memperluas dampak program tersebut melalui kegiatan Alfability Menyapa.
Program ini menghadirkan alumni SLB yang kini berkarier di Alfamart untuk kembali mengisi sesi berbagi inspirasi di sekolah mereka. Tahun ini, kegiatan digelar di sepuluh kota: Cilacap, Jakarta, Jambi, Jember, Luwu, Palembang, Parung, Semarang, Banjarmasin, dan Rembang, berlangsung pada 19–25 November 2025.
Human Capital Director Alfamart, Tri Wasono Sunu, mengatakan program ini dirancang untuk menegaskan bahwa setiap orang memiliki hak dan peluang yang sama untuk berkembang.
“Alfability Menyapa hadir di 10 Sekolah Luar Biasa di 10 kota, membawa cerita para lulusan yang kini bekerja di Alfamart. Kami berharap kisah mereka dapat memotivasi para siswa bahwa keterbatasan bukan hambatan untuk bersaing dan berkontribusi dalam dunia kerja,” ujarnya.
Ia menambahkan, rangkaian kunjungan ini sekaligus menjadi bagian dari perjalanan menuju puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional. Komitmen inklusivitas, tegasnya, bukan hanya slogan, tetapi sudah menjadi budaya kerja di Alfamart.
Program Alfability pertama kali diluncurkan pada 2016. Mengambil kata ability yang berarti kemampuan, Alfamart ingin menekankan bahwa setiap individu, termasuk penyandang disabilitas, memiliki potensi untuk berkarya.
Hingga Oktober 2025, Alfamart telah mempekerjakan 1.129 penyandang disabilitas yang tersebar di berbagai lini pekerjaan, terdiri atas 822 karyawan di gerai, 289 di pusat distribusi, dan 18 di kantor, sementara khusus untuk cabang Cilacap tercatat sebanyak 32 karyawan Alfability yang saat ini aktif berkarier.
Mereka berasal dari berbagai latar belakang disabilitas misalnya tunagrahita, tunanetra, tunadaksa, tunarungu wicara, hingga tunaruwi. Keragaman ini menunjukkan bahwa Alfamart memberi ruang seluas-luasnya bagi potensi yang ada.
Selain berbagi inspirasi, Alfamart juga menyertakan aksi sosial melalui pembagian puluhan paket goodie bag berisi susu, biskuit, dan produk lainnya kepada peserta kegiatan.
Editor : EldeJoyosemito