Gerakan Kebumen Peduli Diluncurkan, Bantu Korban Bencana Sumatera
KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id – Pemkab Kebumen resmi meluncurkan Gerakan Kebumen Peduli sebagai upaya penggalangan dana untuk membantu korban bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Program ini menjadi wujud solidaritas daerah terhadap sesama yang terdampak bencana di berbagai wilayah Indonesia.
Bupati Kebumen Lilis Nuryani mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut ambil bagian dalam gerakan kemanusiaan tersebut. Penggalangan dana dilakukan secara sukarela dan dikoordinasikan bersama Palang Merah Indonesia (PMI) serta Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kebumen.
Gerakan Kebumen Peduli dilaksanakan berdasarkan Surat Edaran Nomor 300.2/2282 Tahun 2025. Melalui kebijakan tersebut, pemerintah daerah mengundang partisipasi Forkopimda, aparatur sipil negara, BUMN, BUMD, perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan, hingga masyarakat umum tanpa unsur paksaan.
Sebagai langkah awal, Pemkab Kebumen bersama KORPRI Kebumen telah menyalurkan bantuan sebesar Rp225 juta. Bantuan tersebut terdiri atas Rp200 juta dari Pemkab Kebumen dan Rp25 juta dari KORPRI Kebumen untuk membantu korban bencana di Aceh dan Sumatera Utara.
Sekretaris Daerah Kebumen Edi Rianto menjelaskan, penggalangan dana ini bersifat antar-pemerintahan, namun tetap terbuka bagi masyarakat luas yang ingin berpartisipasi. Pengumpulan donasi akan berlangsung selama masa tanggap darurat bencana yang saat ini masih diberlakukan.
“Kami menyesuaikan penggalangan dana dengan masa tanggap darurat yang telah diperpanjang. Harapannya, bantuan dari Kebumen dapat meringankan beban dan menghadirkan harapan baru bagi para korban bencana,” ujar Edi Rianto.
Di sisi lain, sinergi antara Pemkab Kebumen dan BAZNAS juga ditunjukkan melalui penyaluran dana sebesar Rp10,56 miliar kepada masyarakat. Dana tersebut disalurkan dalam bentuk hibah, bantuan sosial, insentif, serta beasiswa pendidikan guna memperkuat program sosial dan keagamaan.
Dari total anggaran tersebut, belanja hibah senilai Rp8,84 miliar dialokasikan bagi organisasi kemasyarakatan, tempat ibadah, dan lembaga sosial. Sementara bantuan sosial sebesar Rp714 juta diberikan kepada 714 santri kurang mampu di 28 pondok pesantren. Selain itu, insentif guru ngaji senilai Rp1 miliar disalurkan kepada 1.667 guru ngaji yang tersebar di 26 kecamatan.
“Total anggaran yang kami salurkan mencapai Rp10,56 miliar. Pemerintah menyalurkan, masyarakat yang menjalankan. Kita saling menguatkan,” kata Bupati Lilis seraya menekankan pentingnya akuntabilitas dan pelaporan penggunaan anggaran.
BAZNAS Kebumen juga menyalurkan bantuan beasiswa dan penunjang pendidikan senilai Rp681 juta sebagai bentuk dukungan terhadap keberlanjutan pendidikan pelajar di daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Lilis menyampaikan apresiasi kepada para guru ngaji atas dedikasi mereka dalam menjaga dan menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an di tengah masyarakat. Ia berharap insentif yang diberikan dapat menjadi tambahan semangat meski belum sebanding dengan pengabdian yang telah diberikan.
Apresiasi juga diberikan kepada Kafilah Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadis (MTQH) Kebumen yang berhasil meraih peringkat keenam di tingkat Provinsi Jawa Tengah, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda Kebumen.
Editor : EldeJoyosemito