Pemain Brasil Dilarang Main oleh FIFA, Liverpool Murka

LIVERPOOL, iNews.id - Liverpool murka lantaran dilarang FIFA memainkan amunisi asal Brasil akhir pekan ini. The Reds menganggap kebijakan itu tak berdasar.

FIFA membuat keputusan itu berdasarkan permintaan Federasi Sepak Bola Brasil (CBF). Hal itu diakibatkan usai lima tim Liga Inggris menolak mengirim pemainnya untuk membela Timnas Brasil.

Baca Juga

Liverpool Bantai Sparta Praha 6-1 di Liga Europa, Ini 8 Tim yang Lolos Perempat Final

Polemik tersebut menyangkut regulasi Covid-19 di Inggris. Otoritas Liga Inggris sebelumnya melarang klub mengirim pemainnya membela timnas yang masuk daftar zona merah lantaran harus karantina 10 hari sebelum kembali bergabung.

Liverpool menjadi salah satu klub yang terdampak cukup besar. Pasalnya, keputusan FIFA tersebut membuat mereka tidak bisa memainkan tiga pemain andalannya seperti Alisson Becker, Roberto Firmino dan Fabinho.

Seperti dikabarkan Sky Sports, Kamis (9/9/2021), pihak Liverpool tidak terima dengan keputusan tersebut. Pasalnya, mereka merasa tak mengirim pemainnya, karena mengikuti arahan Otoritas Liga Inggris.

Baca Juga

Menang Comeback, Liverpool Sikat Luton Town 4-1 dan Kokoh di Puncak Klasemen

Ditambah lagi dengan mengirim pemainnya ke Timnas Brasil dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti tertular Covid-19 atau cedera. Belum lagi peraturan karantina menyebabkan pemainnya harus absen.

Selain Liverpool, ada empat klub lain yang terdampak. Mereka adalah Manchester City, Chelsea, Manchester United, dan Leeds United. Lebih parahnya, ada beberapa pemain yang juga harus absen di laga Liga Champions, seperti Thiago Silva (Chelsea) dan Fred Rodrigues (Man United).

Otoritas Liga Inggris sendiri menyayangkan sikap CBF. Mereka pun akan berusaha banding, serta mencari jalan keluar atas putusan tersebut.

Baca Juga

Ini Tim yang Masuk 16 Besar Liga Champions, Jadwal Drawing 7 November

Jeda internasional sendiri akan hadir setidaknya dua kali lagi sebelum akhir tahun. Hal tersebut akan merugikan klub jika larangan tersebut terjadi kembali.

Editor : Elde Joyosemito