MALAM Lailatul Qadar setiap Muslim sangat berharap dapat meraihnya. Nah, jika ingin mendapatkan malam Lailatul Qadar, maka dia harus bersungguh-sungguh dalam beribadah di 10 malam terakhir, khususnya di malam-malam ganjil.
Pada malam-malam ganjil tersebut ada kemungkinan terjadinya malam Lailatul Qadar. Jika seseorang bersungguh-sungguh di 5 malam saja yaitu malam ke-21, 23, 25, 27, dan malam ke-29, maka bisa dipastikan dia telah meraih malam lailatulqadar.
Oleh karenanya, Nabi Muhammad SAW menghususkan 10 malam terakhir untuk bersungguh-sungguh mendapatkan malam lailatul qadar. Dalam hadits ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata,
كانَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ إذَا دَخَلَ العَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ، وأَحْيَا لَيْلَهُ، وأَيْقَظَ أهْلَهُ
“Dahulu Nabi apabila memasuki sepuluh malam terakhir, beliau mengencangkan ikatan sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan istrinya.” ([1])
Ustaz Dr Firanda Andirja MA, Lc dikutip dari Kelas UFA menjelaskan bahwa maksud dari menghidupkan malam di sini ada dua pendapat, ada yang mengatakan bahwa Rasulullah begadang, dan ada yang mengatakan tidak begadang akan tetapi mengurangi tidurnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta