BULAN Ramadan tak lama lagi segera pergi meninggalkan kaum Muslimin. Bulan Ramadan akan menjadi saksi menjadi pembela atau menjatuhkan seorang Muslim dengan apa saja yang telah dititipkan kepadanya dari amalan-amalan.
Barangsiapa yang telah menitipkan padanya amal yang salih maka hendaknya memuji Allah atas hal itu dan bergembiralah dengan pahala yang agung, karena sesungguhnya Allah tidak pernah menyia-nyiakan sedikitpun dari setiap kebaikan.
Dikutip dari buku "Panduan dan Koreksi Amal Ibadah di Bulan Ramadhan" karya Arif Fathul Ulum bn Ahmad Saifullah, Majelis Ilmu disebutkan, sebaliknya barang siapa yang telah menitipkan padanya amalan kejelekan maka hendaknya segera bertobat kepada Allah dengan tobat yang nasuha karena Allah akan selalu menerima taubat dari para hamba-Nya.
Sesungguhnya jika telah berakhir bulan Ramadan maka sesungguhnya amalan seorang mukmin tidak berakhir kecuali jika telah datang kematian padanya, Allah ta’ala berfirman
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ (٩٩)
“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (Qs. Al Hijr: 99)
Dan Allah ta’ala berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (١٠٢)
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Qs. Ali Imran: 102)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta