JAKARTA, iNews.id – Sebuah kisah yang menginspirasi datang dari Arab Saudi. Dialah pendiri Al Rajhi Bank bernama Sulaiman Abdul Aziz Al-Rajhi.
Dia rela melepas hampir seluruh kekayaannya untuk kegiatan amal. Tentu saja, hal ini menjadi sorotan di Arab Saudi dan dunia.
Menurut laporan dari Arab News, Senin (25/4/2022), Forbes pernah memperkirakan bahwa kekayaan Sulaiman mencapai 7,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp110,11 triliun (asumsi kurs Rp14.300).
Dengan kekayaan tersebut, dia menjadi orang terkaya ke-120 dunia. Namun seasungguhnya, Sulaiman Al Rajhi pada dasarnya terlahir dari keluarga yang tidak berkecukupan.
Sejak usia 9 tahun, dia sudah bekerja sebagai porter yang mengangkut belanjaan pengunjung di pasar Al Khadra Riyadh.
Menginjak usia 12, Sulaiman Al-Rajhi bekerja sebagai pengumpul kurma, dalam kondisi itu bahkan dia harus tertidur diatas kerikil dan tidak mersakan berganti pakaian.
Dengan kondisi seperti itu, sulaiman beberapa kali mencoba peruntungan, dengan menjadi koki salah satu hotel di Riyadh, menjadi penjual minyak hingga membuka toko kelontong.
Sulaiman Al-Rajhi juga sempat bekerja di perusahaan pertukaran mata uang yang dimiliki saudaranya, Saleh Al Rajhi, sebelum bekerja sama mendirikan cabang baru perusahaan tersebut pada 1956.
Berkat kegigihannya, Sulaiman Al-Rajhi berhasil membuka 30 cabang perusahaan di seluruh Arab Saudi. Selain itu, dia juga mulai merambah ke negara tetangga seperti Mesir dan Lebanon.
Sampai pada akhirnya Sulaiman Bersama dua saudara kandungnya berhasil mendirikan bank Syariah terbesar di dunia, Al Rajhi Bank.
Uniknya, saat dia sudah berhasil mengumpulkan kekayaan, dia justru melimpahkan kekayaan yang dia miliki untuk pekerjaan amal, ia menyumbangkan saham bank, peternakan unggas, perkebunan kurma serta membangun universitas gratis kepada kaum dhuafa yang fokus pada kesehatan dan keuangan Syariah.
Tidak cukup sampai di situ, ia juga menyerahkan dua hotel miliknya di Makkah sebagai upaya penanganan Covid-19.
Satu alasan yang membuat Sulaiman Al Rajhi memutuskan untuk membagikan sebagian besar harta kekayaannya, sesuai dengan keyakinan yang dianutnya, seluruh kekayaan di muka bumi ini adalah milik Allah semata.
Dia memang ingin menikmati waktu yang sangat berharga dalam hidupnya untuk hal-hal yang lebih berguna. Sudah tidak lagi menghabiskan masa tuanya hanya untuk mencari uang.
Editor : EldeJoyosemito