SEMARANG, iNews.id – Masyarakat Semarang bahkan Jawa Tengah dibuat geger terjadinya pembunuhan sadis. Peristiwa yang terjadi di kamar hotel pada Selasa (10/5/2022) malam tersebut sangat menggemparkan.
Pasalnya, pelakunya adalah ibu kandung. Dia menghabisi nyawa anaknya. Dugaan sementara, ibu tersebut mengalami depresi.
Berikut catatan fakta-fakta yang dirangkum oleh iNews.id dalam kasus tersebut.
1. Saksi Pertama Resepsionis Hotel
Peristwa tersebut pertama kali diketahui oleh resepsionis hotel bernama Bella. Berawal saat Bella, mengecek kamar yang disewa ibu korban di nomor 229. Resepsionis mendatangi kamar untuk menanyakan tagihan mengingat waktunya cek out. "Ketika didatangi pada pukul 16.00 digedor, korban saat itu sedang mandi," kata Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny S Lumbatoruam di lokasi kejadian, Selasa (10/5).
2. Pembayaran Kamar Diminta Pending
RSS (34), warga Banyumanik, Kota Semarang, datang ke lokasi hotel dan cek ini, pada Senin (9/5) sekitar pukul 15.14. Perempuan ini juga diterima Bella. Selanjutnya, ibu dan anak, AK (4) ini masuk kamar. Pihak resepsionis juga tidak mengetahui kegiatannya korban di dalam kamar. Kemudian, pihak resepsionis konfirmasi perpanjangan waktu pada Selasa (10/5) sekitar pukul 12.30 WIB. Pihak tamu menjawab diperpanjang. Namun minta pembayaran dipending sampai sore. Kemudian pukul 16.00 pihak hotel menghubungi HP dan telepun kamar juga tidak ada jawaban.
3. Satpam Melakukan Pengecekan
Resepsionis minta tolong kepada satpam bernama Yuli untuk mengecek kamar. Setelah di cek, Yuli bertemu dengan korban dan menjawab akan mengurus administrasi ke loby. Setelah itu korban telepon ke loby memberi tahu habis ganti pakaian dan turun ke loby. "Setelah ditunggu beberapa menit tidak ada turun. Kemudian resepsionis didamping satpam menuju ke kamar. Namun ketika di ketuk tidak ada jawaban,”ujarnya.
4. Ibu Peluk Anak yang Sudah Meninggal
Karena tidak menjawab, pihak hotel kemudian mengambil kunci master atau duplikat lalu masuk kamar. Ternyata masih ada suara kran air. Selain itu juga melihat ada kaki di atas kasur dan tidak bergerak. Kemudian pihak hotel keluar kamar lagi kemudian melaporkan temuan kejadian ini ke manager FO, dan dilakukan pengecekan. Ketika dibuka menggunakan kunci master, mendapati ibu memeluk anaknya dengan kondisi anak sudah meninggal.
5. Polisi Datang, Inafis Olah TKP
Melihat kejadian tersebut, pihak hotel melaporkan ke Polsek Gajahmungkur diteruskan ke Polrestabes Semarang. Pihak Inafis juga telah mendatangi lokasi kejadian melakukan olah TKP. Sementara, ibu dari AK dilarikan ke RS Elisabeth, untuk perawatan medis.
6. Modus Pembunuhan dengan Bekap Korban
Dugaannya, pelaku membunuh korban dengan membekap korban pakai handuk. Petugas mendapati Riska tengah terbaring lemah di ranjang bersama KA, anak laki-lakinya. Melihat kondisi yang mencurigakan dimana RSS lehernya terlilit handuk dan sang anak sudah tak bernyawa, pihak hotel langsung melaporkan ke polisi.
7. Ibu Masih Hidup, Anak Sudah Tak Bernyawa
Ternyata RSS masih terlihat bernafas sehingga langsung dilarikan ke Rumah Sakit Elisabeth, Semarang. Sedangkan anaknya sudah tak bernyawa dan langsung dibawa polisi ke ruang jenazah RSUP Dr Kariadi Semarang untuk diautopsi.
8. Pelaku Diduga Depresi dan Berniat Bunuh Diri
Dasri hasil penyelidikan kepolisian, ada dugaan tersangka mengalami tekanan mental, sehingga mencoba mengakhiri hidupnya setelah membunuh buah hatinya sendiri. "Kita masih melakukan pendalaman seiring tersangka yang masih dalam penanganan medis dan belum dapat dimintai keterangan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Doni Sardo Lumbantoruan.
Editor : EldeJoyosemito