PURWOKERTO, iNews.id - Membawa misi Kebhinekaan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menjalin kerjasama dengan Pu Hua School atau Sekolah Putera Harapan merupakan Sekolah Nasional dengan tiga Bahasa, Indonesia, Mandarin dan Inggris. Kerjasama tersebut meliputi bidang pendidikan dan budaya.
"Jadi kerjasama ini merupakan kerjasama pendidikan, kerjasama budaya karena kami adalah penyelanggara pendidikan dan pengembang budaya Indonesia. Hal yang menarik adalah kita sama sama mengakui perbedaan dan kita mengakomodir itu. Maka MoU hari ini menjadi momentum kita melanjutkan kerjasama," kata Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto UMP Jebul Suroso kepada wartawan saat mengunjungi Sekolah Putera Harapan Purwokerto, Rabu (18/5/2022).
MoU yang dilakukan meliputi pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Bidang pendidikan, Bidang penelitian, Bidang pengabdian kepada masyarakat. Keberagaman agama, suku dan ras sangat terlihat di sekolah tersebut, bahkan lulusan UMP sendiri beberapa telah mengajar di sekolah tersebut.
"Apa yang bisa kita lakukan, praktek mahasiswa kami di Ilmu Pendidikan bisa kita lakukan segera di Pu Hua. Kemudian pengenalan budaya, khususnya budaya Tiongkok segera bisa kita lakukan sebagai simbol keberagaman yang kita bisa damai dengan keberagaman itu," ujarnya.
Lebih lanjut Rektor mengatakan, UMP yang berdiri pada tahun 1965 kini memiliki 49 Program Studi, lebih dari 13 ribu mahasiswa, diantaranya adalah internasional student dari Asia, Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika.
“Saya sangat berharap, kelebihan yang ada di Pu Hua Purwokerto, nanti juga bisa menular ke kami. Kita saling berkolaborasi dalam Pendidikan. Mahasiswa internasional UMP nanti bisa didatangkan disini,” pungkasnya.
Sementara menurut Sekertaris Yayasan Putera Harapan Banyumas Kartika Widjaja mengatakan, Pu Hua di mata banyak orang, bukan sekedar institusi pendidikan sekolah belaka. Pu Hua adalah sebuah teladan sekaligus rumah, tempat bertumbuh suburnya toleransi dan keberagaman.
Ibarat Indonesia mini, Pu Hua melestarikan semangat, sekaligus jiwa pemersatu kebhinekaan.
“Sekolah kami memiliki catatan sejarah panjang. Sekolah yang dirintis pertama kali pada tahun 1906 ini, bisa jadi termasuk salah satu sekolah tertua di Banyumas. Seperti namanya, Pu Hua begitu lekat dengan bahasa Mandarin, yang menjadi dasar pengajaran linguistik di dalamnya. Bukan tanpa alasan, jika Puhua begitu mengedepankan bahasa mandarin yang kental, sekaligus sarat transformasi nilai, baik teladan maupun tradisi Tionghoa,” jelasnya.
Kartika mengungkapkan Pu Hua dikenal sebagai sekolah multikultural yang mampu merangkul seluruh murid, guru, hingga staf sekolah yang berasal dari latar belakang agama, suku, dan budaya berbeda.
“Bagaikan sebuah rumah beratap kebhinekaan, pilar toleransi yang dibangun sekolah ini secara terus menerus mampu menebarkan rasa rukun, bertumbuh dalam intelektualitas secara berdampingan, untuk memperoleh pendidikan modern yang sama,” jelasnya.
Menurutnya, jalinan silaturahmi yang baik, akan menjadi titik balik terjalinnya kerjasama penting kedepan. Pu Hua juga siap membuka pintu bagi diplomasi luar negeri dengan Tiongkok melalui program beasiswa bagi Alumni UMP untuk menimba ilmu di Tiongkok khususnya program Bahasa Mandarin.
“Bagi Pu Hua, terjalinnya hubungan bersama UMP juga berarti besar, mulai dari terbukanya peluang bagi calon guru alumni UMP untuk bergabung bersama keluarga besar Pu Hua sebagai tim pengajar. Bagi kami sendiri, UMP adalah tempat berguru dan belajar bagi Tim Guru untuk melakukan Studi Banding,” jelasnya.
Editor : Arbi Anugrah