get app
inews
Aa Text
Read Next : Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro Resmi Gantikan Husein-Sadewo, Ini Pesan Pj Gubernur Jateng

Belajar Penanganan Sampah dari Banyumas, Bupati Semarang Acungi Jempol

Rabu, 18 Mei 2022 | 20:59 WIB
header img
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha dan Bupati Banyumas Achmad Husein melihat secara langsung bagaimana pengolahan sampah di Banyumas. (Foto: Ist)

PURWOKERTO, iNews.id - Bupati Semarang, Ngesti Nugraha berkunjung ke Kabupaten Banyumas untuk melihat secara langsung bagaimana pengolahan sampah di Banyumas Rabu (18/5/2022). Cara pengolahan sampah yang dilakukan oleh Pemkab Banyumas dapat menjadi acuan, di mana saat ini sampah di Kabupaten Semarang dapat mencapai 190 truk sampah dalam sehari.

Dalam kunjungannya tersebut, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha bersama kepala OPD terkait disambut oleh Bupati Banyumas, Achmad Husein di Sasana Joko Kahiman Pendopo Kabupaten Banyumas. Kepada Nugraha beserta jajarannya, Husein menyampaikan keberhasilan Banyumas dalam menyelesaikan masalah sampah dan bahkan itu dilakukan hampir tanpa Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

"Itu semua dimulai dengan penolakan dari masyarakat yang ada di sekitar TPA. Dari situ, dimulailah pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST). Setelah itu, kami membeli mesin pirolisis pemusnah sampah dan juga bekerja sama dengan pengelola Refuse Derived-Fuel (RDF) hingga kemudian terwujudlah Tempat Pembuangan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE) yang ada di Desa Wlahar Wetan, Kecamatan Kalibagor, Banyumas," kata Husein dalam keterangannya.

Usai menceritakan hal itu, Husein mengajak tamunya tersebut menuju salah satu TPST Gunung Tugel, di Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja. TPST itu dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Randu Makmur. 


Bupati Semarang, Ngesti Nugraha berkunjung ke Kabupaten Banyumas untuk melihat secara langsung bagaimana pengolahan sampah di Banyumas. (Foto: Ist)

Setibanya di lokasi, tampak sejumlah aktivitas di sana, salah satunya adalah pemilahan sampah domestik yang dilakukan oleh para pekerja. Sampah yang datang, kemudian dipilah berdasarkan jenisnya, yakni sampah organik, anorganik dan residu.

Sampah organik digunakan untuk pakan budidaya magot. Sementara untuk sampah anorganik sendiri, jika dapat dicacah, akan disetorkan ke RDF dan residunya akan dimusnahkan melalui mesin pirolisis yang ada di sini sejak akhir 2020 silam.

Mesin tersebut disebutnya sudah memenuhi standar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Khusus untuk mesin pirolisis, ditangani langsung oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyumas. 

Dimana Dinas menempatkan para petugas di sana untuk menangani secara khusus pembakaran residu. Residu-residu yang dibakar itu akan menghasilkan abu, karena proses pembakarannya sendiri mencapai suhu antara 800-900 derajat Celcius. 

"Pembelian mesin pirolisis tersebut merupakan bagian dari komitmen Pemkab Banyumas dalam mengelola sampah. Termasuk membangun hanggar-hanggar untuk TPST. Sampai sekarang, pemkab telah membangun 25 TPST yang tersebar di sejumlah kecamatan," jelas Husein.

Kunjungan kemudian dilanjutkan ke TPA BLE yang lokasinya berada di Desa Wlahar Wetan, Kecamatan Kalibagor. TPA BLE mempunyai luas mencapai 3,5 hektare (ha). 

Bertema wawasan lingkungan dan edukasi, TPA BLE mempunyai konsep yang berbeda dengan TPST. Pasalnya, TPA BLE tidak hanya berfokus pada 3 R (Reduce, Reuse, Recycle), melainkan juga akan dilengkapi dengan kolam renang, pabrik biji plastik, kolam dan fasilitas lainnya.

"TPA BLE ini adalah tempat pemrosesan akhir sampah berbasis lingkungan dan edukasi karena nanti di sana itu komplit penanganan sampah yang dilakukan. Di sana, ada budidaya magot, kemudian ada pabrik plastik, ada kolam lele, bahkan da kolam renangnya, ini yang tidak ada di TPA yang lain," kata Husein.

Setelah melihat semua itu, Nugraha merasa kagum akan apa yang telah dilakukan Pemkab Banyumas. 

"Luar biasa," ujarnya sembari mengacungkan kedua jempolnya.

 

 

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut