PURWOKERTO, iNews.id - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Komisi IV DPR menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) mengenai perbenihan.
Dengan adanya bimtek tersebut, maka diharapkan petani menanam padi dengan benih berkualitas sehingga hasilnya baik. Tujuan lainnya adalah menyiapkan petani untuk dapat membuat benih sendiri.
Dalam Bimtek yang melibatkan Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Kementan bersama anggota Komisi IV Sunarna tersebut, menghadirkan dua pakar benih. Yakni Prof Totok Agung dan Dr Munawar, keduanya merupakan ahli benih padi, kedelai dan jagung.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dinpertan KP) Banyumas Jaka Budi Santosa mengatakan dengan adanya bimtek ini, maka petani diharapkan memanfaatkan benih berkualitas.
“Bimtek bertujuan supaya petani menggunakan benih unggul baik padi, jagung maupun kedelai. Baik dalam kuantitas maupun kualitas,”jelas Jaka di sela-sela bimtek pada Jumat (27/5/2022).
Menurutnya, petani bakal mengubah kultur budidaya dengan memanfaatkan benih yang berkualitas atau berlabel.
“Karena dengan memanfaatkan benih berkualitas akan mendapatkan produksi yang tinggi, resisten terhadap hama dan penyakit serta tahan genangan,”jelas dia.
Dengan demikian, maka secacar simultan bakal mendongkrak produksi yang dihasilkan baik itu padi, jagung maupun kedelai.
“Bahkan, dengan adanya bimtek ini, kami berharap supaya petani akan dapat memproduksi benih secara mandiri. Ini adalah tujuan jangka panjangnya,”katanya.
Benih yang berkualitas dapat dilihat dari kadar airnya, kadar kotoran maupun daya kecambahnya.
“Dari segi produksi, khususnya padi, sangat signifikan perbedaannya. Produksi setiap hektarnya ada selisih antara 1-2 ton. Kalau hasil benih yang berkualitas, maka jumlah panen dapat mendapai 7-8 ton per ha. Jika benih biasa rata-rata 6 ton per hat,”tambahnya.
Editor : EldeJoyosemito