get app
inews
Aa Text
Read Next : Ukraina Kalahkan Rusia di Kharkiv, AS Gelontor Lagi Bantuan Militer 

Tak Hanya Perang, Ribuan Nyawa Warga Ukraina Terancam Kolera dari Mayat yang Membusuk

Sabtu, 11 Juni 2022 | 09:14 WIB
header img
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

KIEV, iNews.id - Ancaman nyawa rakyat Ukraina tidak hanya dari perang. Kini justru dari kolera yang potensial mewabah akibat dari mayat-mayat yang membusuk.

Karena itulah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali meminta bantuan Barat. Bantuan yang diajukan tak lagi soal persenjataan, tetapi untuk mengatasi wabah. 

Zelensky kali ini mendesak bantuan kemanusiaan untuk Mariupol terkait wabah penyakit mematikan di kota tersebut. 

Seperti diketahui tentara Ukraina habis-habisan mempertahankan Kota Sievierodonetsk dari gempuran pasukan Rusia. Hanya secuil daerah di kota yang berada di Provinsi Luhansk itu yang belum bisa direbut pasukan Rusia. 

Sementara Mariupol, kota yang sudah sepenuhnya direbut pasukan Rusia, dalam kondisi sangat memprihatinkan. 

Tak ada lagi pertempuran di kota itu, namun kini warga dibayangi wabah penyakit akibat buruknya sistem sanitasi serta mayat yang membusuk di jalanan. 

"Ada wabah disentri dan kolera. Perang yang merenggut nyawa 20.000 penduduk. Sayangnya, dengan wabah infeksi ini, akan merenggut ribuan nyawa warga Mariupol lagi," kata Zelensky, dalam wawancara dengan stasiun televisi Ukraina, dikutip dari Reuters, Sabtu (11/6/2022). 

Dia mendesak PBB dan Komite Palang Merah Internasional untuk kembali membuat koridor kemanusiaan sehingga memungkinkan penduduk yang tersisa untuk meninggalkan kota. 

Sedangkan perang Sievierodonetsk terus berkecamuk. Kota tersebut menjadi sasaran serangan artileri pasukan Rusia hampir setiap hari. 

Perang berlangsung tak seimbang, di mana Ukraina tak dilengkapi persenjataan setara, secara jumlah dan kualitas, untuk menangkis serangan pasukan Beruang Merah. Sangat beralasan bagi Ukraina untuk habis-habisan mempertahankan Sievierodonetsk. 

Kekalahan di kota itu akan menjadi penentu jatuhnya Provinsi Luhansk ke tangan Rusia. Saat ini kelompok separatis yang didukung Rusia di Donbass sudah menguasai 98 persen Luhansk. 

Tetapi, situasi bisa saja berubah, setidaknya membaik, jika janji Barat yang akan mengirim persenjataan canggih terwujud. Amerika Serikat mengirim peluncur roket sedangkan beberapa negara Eropa menjanjikan meriam artileri. 

Tak mudah untuk mengirim senjata-senjata itu ke wilayah konflik karena pergerakan senjata kiriman Barat selalu dipantau Rusia.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut