get app
inews
Aa Read Next : Ketika Rempah Jadi Alat Keterhubungan Budaya Antar Bangsa di Asia Tenggara

Mengintip Budaya Bahari di Tengah Masyarakat Suku Bajo dalam Menelusuri Jalur Rempah Nusantara

Sabtu, 11 Juni 2022 | 19:13 WIB
header img
Jalur Rempah Nusantara di titik singgah Baubau dan Buton. Laskar Rempah menuju Desa Bajo Bahari, Buton, untuk menyaksikan adat istiadat Suku Bajo. (Foto: Dok Ist)

BUTON, iNews.id - Memasuki hari kedua Jalur Rempah Nusantara di titik singgah Baubau dan Buton pada (09/06) kemarin, Laskar Rempah menuju Desa Bajo Bahari, Buton, untuk menyaksikan adat istiadat dan merasakan kehangatan interaksi dengan Suku Bajo. Di desa tersebut, peserta berdialog langsung dengan warga asli Bajo terkait budaya bahari yang diturunkan oleh nenek moyang sejak masa lampau dan masih lestari hingga sekarang. 

Dalam keterangan yang diterima iNewsPurwokerto.id, Sabtu (11/6/2022) di atas perairan Buton inilah, peserta bisa melihat perkampungan orang-orang suku Bajo yang terapung di lepas laut. Selain memiliki sejarah yang panjang tentang Jalur Rempah, Buton juga dikenal terkait dengan suku Bajo.

Bajo adalah bangsa pengelana lautan yang turut meramaikan perniagaan laut Nusantara, berpindah dari satu titik ke titik lainnya di perairan Nusantara, bertahan dengan mengembangkan budaya bahari dan maritim yang terus berkesinambungan.

Tokoh Adat Desa Bajo Bahari, Si Muswar mengatakan bahwa Suku Bajo sejak dulu terkenal sebagai pengembara laut. "Nenek moyang Suku Bajo menggantungkan hidupnya di laut, bahkan dulu ketika belum punya rumah, mereka tinggal di atas perahu sope," ujarnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, mereka mulai membangun rumah-rumah panggung sebagai tempat tinggal di atas permukaan laut dan menetap di kawasan ini. Meski kini arsitektur rumah sudah lebih modern, tetapi masih ada beberapa rumah asli dari Suku Bajo yang bisa dilihat di desa ini. Sebagian rumah di Desa Bajo Bahari Buton menggunakan kayu bakau yang menancap ke dalam dasar laut sebagai material tiang penopang rumah. 

Si Muswar mengatakan bahwa Suku Bajo bermata pencaharian sebagai nelayan dengan perahu yang dibuat sendiri oleh mereka. Berbekal ilmu melaut yang diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang Suku Bajo, mereka bisa melaut menyeberangi pulau-pulau besar dengan hasil pencaharian utama, yakni ikan laut. Meski begitu, mereka melaut tidak menentu sebab menyesuaikan dengan cuaca kala itu.

Setelah satu setengah jam berkeliling di Desa Bajo Bahari, Laskar Rempah Jawa Timur Dhimas Rudy Hartanto berharap bahwa Suku Bajo bisa tetap lestari di Indonesia. “Merekalah suku yang mewariskan ilmu-ilmu melaut dan perkapalan dari nenek moyang kita. Ilmu-ilmu perkapalan tersebut bisa diturunkan ke generasi mendatang sehingga bisa melahirkan pelaut-pelaut andal selanjutnya,” ujarnya. 

 

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut