JAKARTA,iNews.id - Pantang malu dan pantang gengsi diperlihatkan mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Herbert Nababan.
Putra Batak ini selepas tak menjadi penyidik KPK kini beralih membantu sang istri jualan online dan ternak kambing.
"Herbert Nababan nama lengkapnya. Salah seorang penyidik senior KPK , yang bergabung melalui program Indonesia Memanggil 1 (IM1). Sementara ini, menyibukkan membantu istrinya jualan online dan mulai merintis usaha ternak kambingnya," cuit rekan Herbert di KPK, Aulia Postiera, melalui akun Twitter pribadinya @paijodirajo dikutip MNC Portal Indonesia, Rabu (13/10/2021).
Herbert dan Aulia merupakan bagian dari 57 pegawai KPK yang dipecat karena dinyatakan tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Aulia membeberkan bahwa Herbert adalah putra Batak, yang kemudian besar di Tanjungpinang.
Dia melihat sosok Herbert sebagai seorang pembelajar sejati karena dididik oleh orang tuanya yang tak lain adalah pensiunan guru. Hal itu juga terungkap dari gelar yang disandang Herbert.
"Herbert seorang Sarjana Teknik, Sarjana Hukum, Master Hukum dan sedang berencana untuk melanjutkan ke program Doktoral," bebernya.
Menurut Aulia, Herbert salah satu pegawai yang kaya pengalaman di lembaga antirasuah. Dia mengungkapkan, Herbert pernah menjadi fungsional kedeputian pencegahan, fungsional direktorat pengembangan jaringan dan kemudian selama sembilan tahun terakhir menjadi penyidik KPK.
"Sebagai penyidik, Herbert sudah menangani banyak perkara korupsi dan pencucian uang," imbuhnya.
Salah satu kasus yang pernah ditangani Herbert yakni terkait pengurusan perkara jual beli jabatan di Tanjungbalai yang menyeret mantan penyidik KPK asal Polri AKP Stepanus Robin Pattuju. Sayangnya, Herbert tak sempat membongkar dugaan skandal kasus tersebut karena sudah dipecat lebih dulu.
Aulia mengaku intens berkomunikasi dengan Herbert sejak dinonaktifkan pimpinan KPK pada Mei 2021. Hingga akhirnya, keduanya kini benar-benar dipecat oleh KPK.
Aulia menceritakan bahwa Herbert kini sibuk membantu istrinya untuk mengemas barang hingga mengantar pesanan jualannya. "Memang sejak dua tahun terakhir, istri Herbert memutuskan berhenti bekerja dan memulai bisnis jualan pakaian dan kebutuhan anak-anak dari rumah. Ini adalah lapak jualan mereka di toko online, ID Tokonya: Toko Tatan," kata Aulia
"Sesekali Herbert mengirimkan foto dan videonya sedang bersantai di kebon miliknya kepada saya. Saat ini, ia juga sedang belajar sambil merintis usaha ternak kambing kecil-kecilan," ujarnya.
Sekadar informasi, terdapat 76 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lulus TWK dalam rangka alih status menjadi ASN. Dari jumlah itu, 18 pegawai dilantik sebagai ASN setelah mengikuti Diklat Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan. Sementara satu pegawai telah purnatugas, dan 57 orang lainnya diberhentikan per tanggal 30 September 2021.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait