Nanok yang kala itu berpangkat Kapten dan menjabat sebagai Kasi 2 pun turut serta dalam pengepungan tersebut. Beberapa kali Nanok bersama pasukannya terlibat pertempuran dengan Fretilin. Bahkan, di tengah malam buta pasukan yang dipimpinnya pernah dikejutkan oleh banyaknya lampu di tepi hutan yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari mereka.
Menyadari musuh ada di sekitar, serentak personel yang berjaga langsung memuntahkan proyektil panas 7,62 mm dari AK-47. Tak berapa lama kemudian, lampu-lampu tersebut menghilang. Baca juga: Pasukan Khas TNI AU Tembak Mati 1 KKB di Bandara Armaga Aminggaru Papua.
Meski begitu, bukan berarti perlawanan kelompok bersenjata Fretilin berhenti. Batalion 328 dan 312 yang terlibat dalam pengepungan sempat mendapat perlawanan hebat di kaki Gunung Matebian Mane. Beruntung, Angkatan Udara (AU) dengan menggunakan pesawat OV-10 tidak henti-hentinya memberikan bantuan tembakan udara untuk menolong pasukan 328 yang terjepit di kaki gunung.
Perlahan namun pasti, pasukan gabungan TNI berhasil melakukan pembersihan terhadap milisi bersenjata Fretilin. Daerah-daerah yang telah dibersihkan selalu digelar patroli guna menghindari penyusupan oleh Fretilin. Tekanan tiada henti yang diberikan TNI ternyata cukup efektif membuat beberapa kelompok bersenjata jera. Mereka kemudian turun gunung dan menyerahkan diri.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait