Materi perakitan rangkaian sendiri terdiri dari : Teori sinyal frekuensi (infrasonik dan ultrasonik) pada corong loudspeaker alat pengusir burung; Pembacaan rangkaian skematik komponen elektronik untuk membuat alat;
Proses pemasangan dan pengaturan frekuensi dengan menggunakan IC NE555; Pemasangan catu daya menggunakan aki 12 volt; Menghitung jarak titik luas area persawahan; dan Pengenalan komponen elektronika yang diigunakan.
Pengabdian masyarakat dengan inovasi peralatan pengusir burung. (Foto: Dok IT Telkom Purwokerto)
Hasil dari pelatihan ini nantinya selain memberikan pengetahuan peserta mengenai rangkaian elektronika, yaitu IC NE555, juga dapat mengimplementasikan rangkaian alat pengusir burung secara mandiri.
Bagaimana cara kerja alat tersebut? Ia menjelaskan rancangan model alat pengusir burung menggunakan metode akustik fokus pada pengaturan sinyal suara pada amplitudo tertentu dengan frekuensi pada daerah infra-sonic yaitu daerah frekuensi audibel dimana suara masih dapat didengar oleh telinga manusia.
“Transonic yaitu peralihan dari suara audibel ke suara frekuensi tinggi yang hampir mulai tidak terdengar oleh telinga manusia maupun ultrasonic yaitu suara di daerah frekuensi tinggi dimana telinga manusia sudah sulit untuk mendengarnya,’katanya.
Sistem alat pengusir burung dengan cara akustik terdiri dari tiga bagian utama yaitu sumber pembangkit sinyal, penguat sinyal, loudspeaker.
Prinsip kerja dari sistem ini cukup sederhana yaitu pembangkit sinyal akustik dengan bantuan trimpot/potentiometer diatur pada frekuensi dan amplitudo tertentu kemudian keluarannya diperkuat oleh penguat sinyal (amplifier) dan sinyal audio akan dihasilkan oleh loudspeaker.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait