Sinyal dengan frekuensi tertentu tersebut kemudian dipancarkan & sinyal akustik keluaran ini akan diterima oleh burung sehingga burung merasa terganggu.
Trimpot atau potentiometer sebagai input (pengatur) memberi instruksi kepada Analog Input melalui rangkaian NE555 agar mengolah/mengatur sweep frekuensi dengan durasi waktu tertentu dan diteruskan ke DataProcessor lalu diperkuat melalui AudioProcessor.
Sweep frekuensi diperkuat oleh SignalAmplifier dan dipancarkan oleh LoudSpeaker (LS) ke arah dimana burung berada. Oleh karena itu, burung menerima suara yang tidak nyaman sehingga burung tersebut akan terbang menjauh.
Menurutnya, kegiatan tersebut nantinya akan dibagi menjadi tiga sesi, yaitu Sosialisasi dan Pengenalan pada 28 Juni 2022, Uji Coba dan Pemasangan Alat di Sawah pada 5 Juli 2022, dan yang terakhir Penerapan Sistem Otomatisasi pada 12 Juli 2022.
“Kesimpulan hari ini, para peserta dapat mengikuti materi dengan cermat. Peserta dapat mengenal berbagai komponen elektronika dan memahami konsep gelombang frekuensi sinyal akustik.”jelasnya.
Titan berharap melalui program pengmas ini, dapat membantu para petani mengusir hama burung di area persawahan, sehingga kapasitas panen dapat meningkat. Lebih lanjut, ia ingin agar peserta yang datang juga bisa menyebarluaskan informasi kepada masyarakat sekitar.
“Setelah mengikuti kegiatan ini, saya harap peserta yang hadir juga dapat menyebarluaskan pengetahuan dan informasi tentang alat ini kepada masyarakat sekitarnya, kemudian melakukan pengujian di area persawahan secara langsung,”tandasnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait