Pertempuran sengit pun terjadi antara kedua pihak. Umm Ziml di atas untanya membakar semangat para pengikutnya agar terus bertempur, dan mereka pun menerjang maju tak peduli lagi, sehingga ada beberapa rumah mereka yang hancur sama sekali.
Khalid menyaksikan keberanian dan kekukuhan perempuan ini memang luar biasa dengan terus memeranginya mati-matian, sehingga ia menyediakan seratus ekor unta bagi siapa yang dapat menusuk untanya.
Pasukan berkuda Muslimin maju ke arah perempuan itu. Tetapi ternyata ia dikelilingi oleh orang-orang yang kuat-kuat yang sudah bersedia mati untuk melindunginya.
Sementara itu, sudah ada seratus orang yang mati di sekitar untanya itu sebelum pasukan berkuda Muslimin mencapai tempat tersebut. Setelah kemudian mereka sampai ke tempat itu, untanya berhasil dilumpuhkan dan perempuan itu terbunuh.
Dengan demikian kekacauan segera dapat diatasi. Memang banyak orang yang terpesona melihat kekuatan dan keberaniannya serta upayanya mengerahkan orang. Begitu sisa-sisa kabilah itu melihat unta Umm Ziml dilumpuhkan dan perempuan itu terbunuh, mereka patah semangat dan segera cerai-berai, dan tanpa melihat kanan-kiri lagi mereka lari lintang pukang.
Dengan demikian api fitnah itu dapat dipadamkan dan pembangkangan kaum murtad di timur laut Semenanjung dapat dilumpuhkan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait