Setelah terjadi Perang Riddah, ia juga menjadi murtad, dan dalam mengadakan balas dendam, untuk memuaskan hatinya, sisa-sisa kabilah yang masih berserakan ikut pula membantunya.
Di kalangan masyarakatnya Umm Qirfah ini cukup dihormati dan mempunyai kedudukan yang kuat. Dia bibi Uyainah bin Hisn dan istri Malik bin Huzaifah; anak-anaknya menjadi kebanggaan Banu Fazarah. Kalau ia mau menjarah kabilah lain ia pergi dengan seekor unta memelopori kaumnya di depan.
Setelah ia mati, untanya di tangan Umm Ziml. Kedudukan anaknya di tengah-tengah kaumnya itu juga sama dengan kedudukan ibunya. Sesudah sisa-sisa kabilah yang pernah memerangi Abu Bakar dan Khalid itu bergabung dengan dia, ia berangkat dengan mengerahkan dan membakar semangat mereka untuk bersama-sama memerangi Khalid, termasuk ke dalamnya orang-orang gelandangan, sehingga mereka merupakan sebuah kelompok besar dan kuat.
Melihat keadaan ini, Khalid yang memang mengintai kaum pembangkang sambil mengumpulkan zakat dan berusaha menenteramkan keadaan itu, sekarang harus berangkat menghadapi mereka.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait