JAKARTA, iNews.id - Investigasi kecelakaan LRT Jabodebek tengah dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Direktur Utama (Dirut) PT Industri Kereta Api atau INKA, Budi Noviantoro, mengatakan KNKT akan membuka black box yang akan mengungkap penyebab kecelakaan dua kereta LRT Jabodebek, pada hari ini, Senin (25/10/2021).
Menurut dia, Kereta LRT memiliki alat yang disebut sebagai tram control management yang bisa mendeteksi atau menghimpun informasi perihal kecelakaan.
Nantinya KNKT akan melakukan investigasi dan memiliki kewenangan untuk mengungkap isi tram control pada kereta LRT Jabodebek yang mengalami kecelakaan.
"Kenapa cepet misalnya, itu nanti di investigasi. Nanti penyebabnya apa bisa ketahuan, ada kayak black box gitu ya. Nanti yang buka KNKT," kata Budi, dalam keterangan, Senin (25/10/2021).
Dia mengungkapkan, indikasi awal kecelakaan kereta LRT disebabkan human error akibat masinis pada saat melakukan langsir dengan kecepatan tinggi.
Sementara dugaan bahwa masinis mengalami kelelahan pada saat mengoperasikan kereta, Direktur Utama PT INKA (Persero), Budi Noviantoro mencatat, pihaknya belum bisa menyimpulkan hal tersebut.
"Ini saya belum tahu, Jaraknya pendek soalnya itu, bukan dari jauh 10 kilo, inikah pendek, gitu aja. Bisa mikir ada apa, lupa gitu ya," ujar Budi.
Terkait penyebab utama kecelakaan kereta LRT tersebut, Budi menegaskan, KNKT lah yang menentukan berdasarkan hasil investigasi.
Dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada Kementerian BUMN hingga Kementerian perhubungan atas insiden kecelakaan dua kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek.
"Saya atas nama Dirut dan direksi PT INKA memohon maaf kepada semua pihak baik Kementerian perhubungan, Kementerian BUMN, Menko marves, KAI, LTR Jabodetabek, dan teman-teman yang lain lain," tutur dia.
Dia mencatat, kecelakaan tersebut terjadi antara rangkaian atau trainset kereta nomor 20 dan nomor 29 di stasiun Cibubur.
"Maka trainset 29 yang posisi kemarin atau masih di tengah-tengah, karena rangkaian inikan tersebar di antara stasiun, jadi trainset 29 itu posisi di tengah-tengah terus diambil satu per satu, kebetulan cek ke-20 itu, pada saat trainset 29 dari ciracas mau bergabung ke arah Gajah Mukti terjadi tumburan," ungkap Budi.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait