SYIRIK menyekutukan Allah Ta'ala dengan lainnya adalah perbuatan dosa besar. Kesyirikan adalah puncak perbatan kebatilan.
Patut ditegaskan dan diingat menyekutukan Allah Ta'ala akan menimbulkan akibat yang luar biasa.
Bahwa Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan banyak perumpamaan dalam Alquran yang dengannya menjadi jelas batilnya kesyirikan.
Di antaranya firman Allah subhanahu wa ta’ala:
حُنَفَآءَ لِلّٰهِ غَيۡرَ مُشۡرِكِيۡنَ بِهٖؕ وَمَنۡ يُّشۡرِكۡ بِاللّٰهِ فَكَاَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَآءِ فَتَخۡطَفُهُ الطَّيۡرُ اَوۡ تَهۡوِىۡ بِهِ الرِّيۡحُ فِىۡ مَكَانٍ سَحِيۡقٍ
(Beribadahlah) dengan ikhlas kepada Allah, tanpa mempersekutukan-Nya. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka seakan-akan dia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.
“Dan barangsiapa yang menyekutukan Allah, maka seakan ia jatuh dari langit, lalu disambar oleh burung, atau terlempar dibawa angin ke tempat yang jauh.” (QS. Al-Hajj: 31)
Allah subhanahu wa ta’ala menyerupakan tauhid dalam ketinggiannya, keluasannya dan kemuliaannya seperti langit.
Ustaz Sofyan Ruray mengutip Asy-Syaikh Prof. Dr. Shalih Al-Fauzan hafizhahullah berkata:
Dan Allah menyerupakan orang yang meninggalkan tauhid seperti orang yang jatuh dari langit ke bumi yang paling bawah, karena ia jatuh dari ketinggian iman kepada rendahnya kekafiran.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait