KENTUT membuat sebuah rumah makan digugat seorang pria senilai 200 ribu pounds atau sekitar Rp3,5 miliar
Penggugat mengklaim tidak berhenti buang angin alias kentut terus sejak memanaskan sandwich ham lima tahun lalu.
Penggugat diketahui bernama Tyrone Prades berusia 46 tahun tersebut membeli sandwich itu pada Desember 2017 saat berkunjung ke pasar Natal Birmingham bersama istri dan anak-anaknya.
Pengacaranya mengatakan kepada Pengadilan Tinggi setempat bahwa dia menderita kram perut, demam, muntah dan diare dalam beberapa jam setelah memakannya. Dia mengaku telah terbaring di tempat tidur selama lima minggu dengan salmonella.
Pengacara menambahkan bahwa Prades mengalami perut kembung yang teratur dan tidak terkendali sejak itu, mempermalukannya di depan umum dan membuatnya terbangun di malam hari.
Pengacaranya, Robert Parkin, mengatakan kepada pengadilan bahwa perut Prades terus mengeluarkan suara yang membuatnya canggung setelah penyakitnya mereda. "Penggugat terus menderita perut kembung yang berlebihan, yang membuatnya sangat malu," kata Parkin.
"Gejalanya, terutama, kelelahan dan perubahan fungsi usus yang terkait dengan 'berputar' di dalam perutnya dan perut kembung," imbuhnya.
"Perut penggugat terus mengeluarkan suara yang sering berputar sampai-sampai tidurnya bisa terganggu," sambungnya.
"Tingkat gejalanya telah mengubah hidup," ujarnya seperti dikutip dari Daily Star, Minggu (24/7/2022).
Pengacara juga menuduh bahwa kios yang dimaksud ditutup dan dibersihkan setelah penyelidikan Public Health England.
Rory Badenoch, pengacara Prades lainnya, mengatakan bahwa angka 200 ribu pounds dapat meningkat mengingat dampak yang berkelanjutan pada dirinya. Pelanggan lain yang membeli makanan di pasar juga dilaporkan jatuh sakit.
Kasus Prades bergantung pada apakah pria yang menjadi bos perusahaan lantai itu menderita salmonella atau tidak. Philip Davy, pengacara Frankfurt Christmas Market Ltd - yang menyajikan sandwich ham - mengaku petugas kesehatan lingkungan dewan menemukan e.coli di pisau, tapi tidak ada salmonella.
Dia juga mengatakan, karena Prades tidak mengklaim dia menderita infeksi e.coli, dia harus membuktikan tuduhan salmonella untuk menerima gantu rugi. Frankfurt Christmas Market Ltd menolak disalahkan tetapi kasusnya sekarang akan dibawa ke pengadilan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait