Sidik jari tak cuma soal cap yang ada di jari-jari kita. Menurut Annemieke van Dam dari Academic Medical Center University of Amsterdam, sidik jari itu terdiri dari protein dan lemak yang dikeluarkan dari kulit kita.
Sehingga, tak cuma sidik jari bisa memberitahu ini milik siapa, namun juga siapa kita. Seperti dilansir dari Unilad, hal ini bisa berupa apa yang dia makan, apakah daging atau vegetarian, bahkan apa yang habis dia pegang.
Jika berhasil dikembangkan, di masa depan, hasil analisis sidik jari akan sangat penting untuk kasus kriminal. Diperkirakan, di masa depan, DNA sidik jari dapat digunakan untuk mengembangkan profil genetik tersangka, yang memungkinkan penyidik mendapatkan informasi sangat detil dari tampilan fisik subyek.
Tak ada satu pun orang di dunia yang memiliki pola sidik jari yang sama, sekalipun mereka kembar. Kedua, pola sidik jari tidak akan berubah bentuknya, kecuali jika mengalami kecelakaan. Seperti kulit yang lainnya, kulit di ujung jari juga memiliki pori-pori.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta